Kerap menjadi pilihan terbaik masyarakat untuk menemani aktivitas harian menjadikan motor sebagai armada yang membutuhkan perawatan khusus agar tetap awet dan safety ketika berkendara di jalan raya. Namun ternyata keawetan motor juga dipengaruhi cara penggunaan yang tidak benar yang dilakukan berulang-ulang sehingga dapat berpengaruh pada kualitas kendaraan.
Erwin Chandra, Senior Instructor Technical Service PT Indako Trading Coy
selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengungkapkan, para
pemilik kendaraan bermotor tidak hanya memiliki kewajiban untuk merawat
kendaraan kesayangannya, namun harus turut membekali diri dengan kehalian cara
berkendara dan pengetahuan tentang berbagai kebiasaan yang harus dihindari
selama berkendara.
Mengamati
banyak pengendara yang memiliki sejumlah kebiasaan buruk saat berkendara yang
terkesan sepele sehingga tidak sadar melakukannya, maka Honda berupaya
membagikan setidaknya ada 3 kebiasaan buruk pemotor yang bisa membuat
kendaraannya cepat rusak.
Pertama, para pengguna motor sport sering sekali menempatkan jari-jari tangan stanby di tuas terletak di
sisi kiri setang kemudi, padahal kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan kanvas kopling dan
plat kopling akan terus menerus bergesekan dan akan mengakibatkan kanvas
kopling hangus / gosong sehingga tenaga mesin akan drop.Sebaiknya
kopling manual hanya digunakan saat ingin mulai berjalan, memindah gigi, saat
ingin berhenti, saat berkendara pelan dan memerlukan kontrol kopling dan saat
macet. Selain kondisi tadi, tangan jangan stand by di tuas kopling.
Kedua, Para pengguna matik memiliki kebiasaan memutar grip gas sambil ngerem saat
berkendara, dimana kanvas
kopling sentrifugal akan bergesekan terus menerus dengan rumah kopling (outer
comp clutch) sehingga mengakibatkan kopling sentrifugal hangus terbakar /
meleleh dan sepeda motor tidak bisa berjalan. Kanvas rem juga akan bergesekan
terus menerus yg membuat kanvas rem cepat menipis dan lampu rem akan menyala
terus mengakibatkan baterai menjadi tekor / drop.
“ Sepeda motor matic atau skuter matik saat ini banyak diminati
masyarakat karena penggunaannya yang praktis dengan system transmisi otomatis
Countinuosly Variable Transmission (CVT) sebagai sistem penggerak motor.
Sehingga tidak harus memindah gigi transmisi saat berkendara. Namun, masih
banyak pengendara motor matik yang tidak mengendarai motornya dengan cara yang
benar, karenanya dibutuhkan kesadaran untuk mulai menghilangkan berbagai
kebiasaan buruk yang dapat membuat matik kebanggaan cepat rusak, “ ujar Erwin
Chandra
Ketiga
kebiasaan yang sering kita lihat dan dilakukan oleh pengendara motor
cub/bebek, yaitu memutar grip gas bersamaan dengan tuas rem saat berkendara.
Dalam kondisi seperti ini kanvas
kopling sentrifugal akan bergesekan terus menerus dengan rumah kopling (outer
comp clutch) sehingga mengakibatkan kanvas kopling sentrifugal terkikis
sehingga muncul gejala . Kanvas rem juga akan bergesekan terus menerus dengan
teromol / hub yg membuat kanvas rem
cepat menipis dan membuat teromol, karet teromol terbakar. Dan berakibat juga
ke sistem kelistrikan yaitu baterai menjadi tekor / drop karena lampu rem
menyala terus.
“ Dengan semangat Satu Hati, Honda senantiasa berupaya
mendukung kelancaran dan keselamatan berkendara para pecinta di seluruh wilayah
Sumut melalui edukasi, berbagi informasi, hingga menjadikan motor kesayangan
menjadi prima dengan memperkuat layanan servis besama bengkel resmi Honda
AHASS, “ ujar Erwin Chandra.
No comments:
Post a Comment