Monday, October 4, 2021

Honda Lestarikan Keanekaragaman Hayati di Jabar

 


PT Astra Honda Motor (AHM) berupaya menjaga keanekaragaman hayati negeri dengan menanam 1.200 pohon yang tersebar di dua Kabupaten di Jawa Barat. Program ini dikembangkan agar dapat sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi penanaman pohon.

 

Program yang secara konsisten dijalankan untuk menjaga keanekaragaman hayati dalam ekosistem alam sudah berjalan selama hampir dua dekade. Tahun ini, program pelestarian lingkungan ini dilakukan dengan menanam 500 pohon buah langka dan lokal khas nusantara di Bukit Cibakung, Kampung Cidadap, Kabupaten Bandung Barat yang berlangsung pada pekan lalu (30/9). Secara terpisah, Honda juga menanam 700 pohon mangrove di pesisir pantai utara Jawa bertempat di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

 

Honda secara berkesinambungan melakukan penanaman pohon dan perawatan untuk menjaga ekosistem darat dan laut untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitarnya.  Di Desa Segarajaya atau yang lebih dikenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bekasi dengan nama Jembatan Cinta Tarumajaya, AHM telah menanam 6.500 pohon mangrove.  Selain di desa ini, Honda juga telah menanam sekitar 10.250 pohon mangrove di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan di Muaragembong, Bekasi sebagai upaya konservasi Bekantan dan Lutung Jawa sebagai fauna asli Indonesia. Buah dari pohon mangrove ini pun dapat dimanfaatkan untuk menjadi kreasi panganan lokal sebagai salah satu pendapatan masyarakat seperti kerupuk dan sirup.  Selain itu, keberadaan mangrove mampu meningkatkan penghasilan masyarakat di sektor pariwisata dan menambah pendapatan nelayan di sekitar kawasan hutan mangrove tersebut.

 

Sementara itu, upaya dalam melestarikan buah langka dan lokal Nusantara dilakukan di Pranaraksa Center yang telah digulirkan sejak tahun 2019. Di tempat ini telah ditanam sebanyak 1.500 pohon buah, sebagian di antaranya merupakan buah langka. Bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam menjalankan program pelestarian keanekaragaman Hayati, Honda menanam sebanyak 32 jenis pohon buah yang berbeda, di antaranya 20 jenis buah langka yang hampir punah keberadaanya di negeri ini seperti Menteng, Mundu, Jamblang, Matoa, Bisbul, dan lainnya. Bagi petani lokal, pohon buah yang ditanam merupakan buah produktif yang memiliki nilai ekonomis yakni 12 jenis pohon buah seperti Jambu Kristal, Manggis, Sawo Manila, Kelengkeng, Alpukat, dan lain sebagainya.

 

General Manager Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan pohon merupakan bagian terpenting dari ekosistem alam untuk menjaga bumi dengan kelestarian keanekaragaman hayati di seluruh penjuru Tanah Air. Perusahaan ingin penanaman yang dilakukan dapat memberikan nilai tambah ekonomis kepada masyarakat di sekitar lokasi panen. Melalui semangat Sinergi Bagi Negeri, Honda bekerjasama dengan masyarakat melakukan beragam aktivitas bagi lingkungan. 

 

Sementara itu Gunarko Hartoyo, Corporate Communication and Sales Manger PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan sangat mendukung upaya Honda melestarikan keanekaragaman Hayati melalui penanaman pohon. Pihaknya turut berharap program penanaman pohon ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya sebagai obyek pariwisata maupun hasil budidaya, menjaga kelestarian tanaman langka, menghijaukan lahan tandus, meningkat jumlah oksigen dan mencegah / mengurangi abrasi laut.

 

Penghijauan menjadi salah satu program kepedulian lingkungan Honda di berbagai  daerah di penjuru Tanah Air yang bekerjasama dengan masyarakat dan pemerintah setempat. Tercatat lebih dari 223.700 pohon telah ditanam sejak 2012 di seluruh Indonesia dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungannya. Program Penghijauan AHM ini juga turut didukung oleh Yayasan AHM, PT Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing, PT Musashi Auto Parts Indonesia, PT Suryaraya Rubberindo Industries, dan PT Yutaka Manufacturing Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung :