Berkendara dengan
sepeda motor tidak hanya membutuhkan penguasaan teknik berkendara saja, namun pengendara
wajib memahami etika berkendara di jalan raya agar terhindar dari resiko
kecelakaan yang tidak hanya dapat mengakibatkan cidera, namun dapat memakan
korban jiwa.
Terjadinya kecelakaan
di jalan raya sendiri didebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari karena
pengendara mengantuk, hilang fokus, tidak hafal medan jalan yang dilalui,
sampai dengan kondisi yang paling sering ditemukan adalah karena pengendara
menyalip kendaraan di marka garis tidak putus.Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengendara menyalip sembarangan
dapat dikenakan denda atau sanksi administrasi.
Eka Yolahati, Instruktur Safety Riding PT Indako Trading Coy selaku main
dealer Honda di wilayah Sumatera Utara dengan semangat Satu Hati mengungkapkan,
bahwa
sebagai pengendara harus memahami bahwa menyalip memang diperbolehkan, namun
harus mengetahui etika menyalip yang benar. Hal tersebut dikarenakan besarnya
potensi bahaya yang dapat terjadi hingga dapat merenggut korban jiwa.
Berangkat
dari hal tersebut, Honda ingin berkontribusi positif dengan membagikan
informasi terkait sejumlah hal yang harus diperhatikan pengendara motor saat
hendak menyalip kendaraan. Periksa situasi jalan di depan dan belakang
menggunakan kaca spion. Pastikan tidak ada kendaraan lain yang akan menyalip
dari belakang. Jangan menyalip di tikungan, tanjakan, persimpangan, atau area
dengan jarak pandang terbatas.
Pada
saat menyalip, aplikasikan lampu sein, gunakan klakson, perhatikan area
blindspot depan, kanan, kiri dan sisi belakang melalui kaca spion, kemudian
menyalip dengan kecepatan yang sesuai kemudian jangan lupa untuk menonaktifkan
lampu sein kembali setelah kembali ke lajur kiri.
Selain
itu, tambah kecepatan secukupnya agar manuver menyalip cepat dan aman, dan hindari
menyalip jika kendaraan tidak memiliki tenaga cukup, Sebisa mungkin,
menyaliplah dari sebelah kanan yang pastinya lebih aman dan sesuai aturan lalu
lintas. Hindari menyalip kendaraan besar seperti truk atau bus di area sempit
karena blind spot mereka lebih luas.
Pastikan
jalan di depan tidak berlubang, licin, atau ada hambatan lain yang bisa membahayakan,
dan hindari distraksi seperti menggunakan ponsel atau berbicara saat akan
menyalip. Jangan memaksakan menyalip jika kondisi tidak memungkinkan, seperti
saat hujan deras atau jalan macet.
Eka
Yolahati menambahkan, pengendara harus menyadari bahwa yang harus dilindungi
selama berkendara adalah keselamatan diri dan orang tercinta, maka selain
skill, etika berkendara juga menjadi hal penting untuk mendukung terciptanya
#cari_aman di jalan, “ ujar Eka Yolahati.