Memodifikasi sepeda motor
bisa menjadi salah satu kegiatan yang cukup mengasyikkan, tak terkecuali
mengutak-atik jok atau tempat duduk. Namun perlu digarisbawahi, aktivitas
memodifikasi motor tetap harus dilakukan dengan benar, tidak mengurangi
kenyamanan, dan tentunya mengedepankan unsur keamanan.
Menurut Safety Riding
Dept. Head PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Lucky, sebenarnya jok dengan
spesifikasi standar bawaan pabrik adalah yang paling sesuai. Hal ini karena jok
sudah melewati proses standarisasi dan pengetesan dari beberapa aspek, mulai
kenyamanan hingga sisi safety.
Sementara itu Gunarko
Hartoyo, Corporate Communication and sales Manager PT Indako Trading Coy selaku
main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan saat ini banyak
pengguna motor melakukan perubahan atau modifikasi pada ‘tunggangan’ kesayangan
mereka, karena sepeda motor tidak hanya
sebagai alat transportasi, namun juga menjadi bagian gaya hidup yang
menjelaskan identitas penggunanya.
“ Namun jika ingin
memodifikasi, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan pengguna sepeda
motor. Karena modifikasi yang baik tidak janya fokus kepada tampilan motor
yang keren, namun yang terpenting jangan
sampai menghilangkan sisi keamanan berkendara, “ ujar Gunarko Hartoyo.
Terdapat beberapa poin
yang akan berubah saat kita mengganti jok standar dengan model lain atau
peranti modifikasi. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita
memutuskan untuk memodifikasi jok sepeda motor:
Tebal-tipis Jok
Secara batasan,
sebenarnya tidak ada ukuran baku, karena beda desain sepeda motor akan berbeda
pula model dan ketebalan jok. Hal ini karena tebal ataupun tipisnya jok akan
sangat memengaruhi posisi berkendara dan kenyamanan saat sepeda motor
dikendarai. Ukuran ketebalan jok wajib disesuaikan dengan aspek kenyaman dan
keselamatan.
Tekstur atau Bahan
Tekstur lapisan jok wajib
lentur dengan bahan dasar tidak licin saat diduduki oleh pengendara. Jok yang
licin akan berdampak pada kenyamanan dan juga berpengaruh pada keselamatan. Bisa dirasakan pada saat pengereman, jok yang licin
menyebabkan pengendara mudah bergerak ke depan, sehingga proses pengereman
menjadi tidak maksimal karena posisi duduk pengendara sudah tidak ideal untuk
melakukan pengereman. Sedangkan lapisan jok yang tidak lentur akan mudah
sobek dan merusak bagian jok lainnya, seperti busa.
”Kalau lapisan jok sudah
sobek, air akan mudah masuk melalui lapisan tersebut. Saat terjadi endapan air
pada busa dalam waktu yang lama, maka struktur busa akan berubah menjadi keras
dan mengganggu kenyamanan saat berkendara,” jelas Lucky.
Ergonomi
Ketika kita memodifikasi
jok sepeda motor, secara ergonomi akan berubah. Contohnya, saat kita melakukan
penipisan pada busa jok, maka posisi berkendara akan berubah di bagian lutut,
siku dan pandangan. Begitu pula sebaliknya, saat kita menebalkan atau
meninggikan jok, posisi pinggul kita akan lebih naik dibandingkan dengan
penggunaan jok standar.
”Perubahan tersebut akan
menyebabkan pengendara tidak nyaman, dan mudah lelah saat berkendara, serta
dapat berdampak negatif pada kestabilan dan kenyamanan berkendara,” kata Lucky.
Pengaruh mengganti jok
pada keseimbangan dan kestabilan memang cukup besar. Tidak disarankan
memodifikasi jok bagian belakang dibuat lebih tinggi dari jok bagian depan. Hal
ini menyebabkan tubuh pembonceng melebihi pengendara, dan tentu saja akan
berdampak negatif terhadap aerodinamika kendaraan.
No comments:
Post a Comment