Berkendara di jalanan dengan tanjakan terjal ataupun turunan
curam kerap mendapat perhatian istimewa. Melewati kedua jalur jalan ini, kita
tidak hanya dituntut meningkatkan kewaspadaan namun juga keterampilan dan
kesabaran. Pada dasarnya, berkendara menggunakan sepeda motor matik berbeda
dengan sepeda motor yang menggunakan kopling. Sepeda motor tipe sport atau
bebek (cub) ketika melewati jalur turunan dapat memanfaatkan engine
brake dengan memposisikan gigi 1 untuk membantu mengurangi kecepatan.
Namun seperti apa jika menggunakan sepeda motor matik dengan
perpindahan transmisi secara otomatis?
“Setiap pengendara wajib memahami teknik berkendara yang
tepat agar mampu menghadapi berbagai kontur dan kondisi jalan. Hal ini sangat
membantu kita untuk dapat tetap fokus dalam berkendara agar selamat sampai
tujuan dan berkendara pun menjadi menyenangkan”, ujar Johanes Lucky, Safety
Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM).
Berikut tips #Cari_aman dari AHM dalam menggunakan sepeda
motor matik ketika berada pada jalur tanjakan dan turunan. Pertama, lakukan pengecekan dan pemeriksaan pada
kendaraan yang akan digunakan. Untuk menjaga performa kendaraan dan
mengurangi potensi terjadinya insiden dari faktor kendaraan, lakukanlah
pemeriksaan pada kendaraan yang digunakan mulai dari bahan bakar, oli, rantai,
ban, kopling, rem, dan perangkat lainnya.
Kedua, kenali kondisi
rute yang akan dilalui. Pastikan kita mengetahui rute atau
kondisi jalan agar kita dapat antisipasi terlebih dahulu berbagai macam jalur
yang akan dilewati. Pengendara sepeda motor dapat mengatur jadwal dan rute
perjalanan untuk menghemat jarak, waktu, tenaga serta menghindari kemacetan.
Ketiga, memasuki jalur yang
menanjak. Pada
saat akan memasuki jalan menanjak, sebaiknya mengambil jarak yang cukup agar
akselerasi sepeda motor dapat melewati tanjakan. Turunkan kecepatan secara
bertahap ketika mendekati puncak/jalan datar. Sebelum memasuki jalan menanjak,
manfaatkan akselerasi atau momentum dengan menambah gas jauh sebelum jalan
menanjak dengan memperhatikan kondisi jalan, kurangi kecepatan ketika mendekati
ujung tanjakan dengan tetap memperhatikan kecepatan saat menanjak sebelumnya
guna mencegah terlepasnya roda depan ketika mencapai ujung tanjakan.
Keempat, memasuki jalan yang
menurun. Pada saat akan memasuki jalan menurun, sebaiknya kurangi kecepatan jauh
sebelum memasuki jalan menurun yaitu dengan menurunkan gas dan pertahankan
kecepatan sepeda motor dengan menggunakan rem depan/belakang. Bila dirasakan
pengereman kurang optimal, berhentilah atau menepi sejenak ketika melewati
jalan turunan dengan rute yang panjang untuk mendinginkan rem depan/belakang.
Kelima, postur berkendara yang
tepat.Postur saat
berkendara di jalur tanjakan posisikan badan condong ke depan agar roda depan
mendapatkan grip (cengkraman) yang kuat terhadap permukaan jalan, demikian pula
pada saat berkendara jalur turunan, posisikan postur badan condong ke belakang.
Keenam, berhenti di tanjakan. Ketika harus berhenti di tanjakan,
komposisi rem belakang sebaiknya lebih besar yang berguna untuk menahan gaya
dorong kendaraan ke belakang. Hindari posisi di belakang kendaraan berukuran
besar, seperti truk dan bus namun bila terpaksa harus berada di belakang kendaraan
besar ambilah posisi di sebelah kiri atau mengambil posisi paling aman di
belakangnya.
Sementara itu Gunarko Hartoyo, Corporate Communication and
Sales Manager PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah
Sumatera Utara mengungkapkan, dalam
kondisi apapun setiap pengguna jalan sebaiknya mengetahui teknik berkendara
termasuk di tanjakan dan turunan, hal ini diperlukan guna menjaga keselamatan
pengendara dan sekitar serta dapat menerapkan etika #Cari_aman dalam
berkendara.
No comments:
Post a Comment