Mengendarai kendaraan dengan transmisi otomatis memang
menjanjikan kemudahan dalam pengoperasian jika dibandingkan kendaraan dengan
transmisi manual. Selain itu dari segi kenyamanan berkendara juga sangat
unggul, dimana kita tidak perlu susah payah untuk mengganti gigi dimana saat
jalanan macet menjadikan salah satu momok untuk pengendara motor.
Namun sayangnya, kemudahan yang ditawarkan malah membuat
pengendara salah kaprah, dan kesalahan yang sering mereka lakukan adalah
saat melakukan pengereman.
Ismed Risya, Tim Safety Riding PT Indako
Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan, kesalahan
pada pengereman yang sering dilakukan para pengguna motor matik tentunya
berpotensi mengancam keselamatan tidak hanya pengendara, namun para pengguna
jalan lainnya. Karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan tentang hal- hal
terkait pengereman yang sebaiknya tidak dilakukan saat sedang berkendara dengan
motor matik.
Pertama, banyak pengendara matik hanya mengoperasikan rem
belakang saja, karena banyak yang khawatir saat menggunakan rem depan, maka
akan menyebabkan roda terkunci dan jatuh. Sementara penggunaan rem belakang
saja hanya dilakukan jika ingin menurunkan laju kendaraan, namun tetap bergerak
atau menyesuaikan dengan kecepatan yang dibutuhkan. Jika pengendara ingin
mengentikan motornya, maka rem depan dan belakang harus digunakan secara
bersamaan untuk menghasilkan pengereman yang maksimal.
Kedua, tidak sedikit pengendara motor matik yang menahan gas
dan rem secara bersamaan dengan tujuan untuk mendapatkan keseimbangan saat
berkendara. Padahal, kebiasaan tersebut dapat mengakibatkan kampas rem serta
kopling dapat aus lebih cepat. Jika ingin mendapatkan keseimbangan saat
berkendara, maka sebaiknya sering berlatih saat motor dalam kecepatan rendah,
sehingga kebiasaan menahan rem dan gas secara bersamaan dapat dihilangkan.
Ketiga, pengendara juga sering tidak pedduli kondisi sekitra
saat melakukan pengereman. Meski tidak hanya dilakukan para pengguna matik,
namun kecenderungannya menjadi lebih besr akibat kemudahan berkendara yang
ditawarkan motor matik. Dimana para pengendaranya cenderung refleks
menekan tuas rem saat dihadapkan dengan
kondisi tertentu di jalanan. Karenanya jika hendak melakukan pengereman,
sebaiknya mematikan kondisi di belakang melalui kaca spion, karena bisa saja
ada kendaraan lain yang belum tentu dapat ikut ngerem dengan mendadak.
“ Penting sekali untuk memperkaya diri dengan pengetahuan
keselamatan berkendara (safety riding), karena hal tersebut dapat membantu kita
untuk mengurangi resiko terjadinya kecelakaan yang fatal dan mengancam jiwa.
Masih banyak impian dan cerita bahagia yang menanti dalam kehidupan, karenanya
jadikan #Cari_Aman saat naik motor di jalan sebagai gaya hidup yang akan
menginspirasi banyak orang di luar sana, “ ujar Ismed Risya.
No comments:
Post a Comment