Para pebalap muda binaan
PT Astra Honda Motor (AHM) membuktikan kemampuan kelas dunia berkompetisi di
level internasional. Keberhasilan Herjun Atna Firdaus menjuarai Thailand Talent
Cup (TTC) 2018 menjadi salah satu bukti pembinaan balap berjenjang yang
dilakukan perusahaan berbuah manis.
Pemuda berusia 14 tahun
asal Pati, Jawa Tengah itu bahkan mampu menambah pundi poin setelah menaklukkan
Chang International Circuit, Buriram, Thailand, pada race 2 TTC, Minggu
(2/12/2018) dengan finish di posisi ke-2. Sehari sebelumnya, pada race 1 Sabtu
(1/12/2018), Herjun mengunci gelar juara setelah finish di posisi yang sama.
Bagi Herjun yang langsung
menjadi juara di tahun perdananya di ajang balap internasional, hasil tersebut
merupakan titik tolak untuk menapak ke jenjang lebih tinggi di ajang lebih
ketat serta sarat gengsi.
”Alhamdulillah saya mampu
menyelesaikan TTC 2018 sebagai juara. Sungguh sebuah pengalaman berkesan dapat
berkompetisi di luar Indonesia. Semoga saya mampu kembali berprestasi di tahun
yang akan datang,” ucapnya.
Sukses Herjun juga
diikuti gemilangnya dua pebalap binaan Honda lain di ajang TTC, yang juga masih
belia, yakni Abdul Gofar (14) dan Muhamamd Hildhan Kusuma (15). Gofar
mengakhiri musim dengan mengunci peringkat ke-4, sedangkan Hildhan merebut
peringkat ke-6. Ketiga pebalap muda berbakat ini merupakan hasil didikan Astra
Honda Racing School yang banyak mencetak banyak pebalap muda berprestasi.
Memang tak mudah bersaing
di ajang tersebut. Menggunakan jenis motor yang sama yaitu Honda NSF250, para
pebalap belia Honda ini harus bersaing dengan pebalap tuan rumah yang sudah
berpengalaman dan rata-rata usianya cukup jauh di atas mereka. Dua pebalap
Thailand yang mengunci posisi ke-2 dan ke-3 misalnya, usianya sudah menginjak
19 tahun.
General Manager Marketing
& Planning Analysis AHM, A. Indraputra, mengatakan pembinaan balap
berjenjang Honda memang diformulasikan untuk mencari pebalap berbakat yang siap
berlaga sejak dini di level bergengsi. Harapannya, muncul pebalap kelas dunia
dari Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa.”Keberhasilan Herjun, Gofar, dan
Hildhan di TTC 2018 merupakan capaian luar biasa di tahun pertama mereka terjun
di balapan internasiona, “ ujar Indraputra.
Sementara itu Leo Wijaya,
Direktur PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut
mengungkan bahwa untuk kesekian kali pihaknya kembali dibuat bangga dengan
prestasi para pebalap Honda yang berjuang di berbagai ajang balap
internasional. “ Melalui pembinaan yang dimulai dari Astra Honda Racing School
yang selalu mengusung semangat Satu Hati, Honda akan terus konsisten
mempersiapkan bibit pebalap berbakat yang punya mimpi menjadi kebanggaan bangsa
di kelas dunia, “ ujar Leo Wijaya.
Jalannya Race 2
Semangat pebalap muda
Honda untuk meraih hasil maksimal di TTC 2018 tergambar dari perjuangan mereka
pada race terakhir musim ini. Meski sudah memastikan gelar juara, Herjun tetap
tampil maksimal.
Selepas start, tiga rider
Honda berhasil ikut di rombongan depan. Namun, persaingan di grup depan cukup
berat dengan ada total 8 rider di barisan depan. Berkali-kali rider Indonesia
bertarung sengit dengan pebalap tuan rumah memperebutkan posisi 2, karena rider
yang memimpin lomba sudah meninggalkan jauh rombongan sejak awal lap. Di akhir
lap semakin seru dimana para rider ingin membuktikan capaian terbaik di race
terakhir. Herjun akhirnya finish di posisi ke-2.
Hildan kurang beruntung
karena terjatuh di lap akhir setelah bersenggolan dengan pebalap tuan rumah.
Kendati demikian, pebalap ini tercatat sebagai pebalap tercepat yaitu 1.49.557
yang dicetaknya pada lap ke-8.
”Mohon maaf saya gagal
finish di race 2. Namun bagaimana pun juga saya bersyukur dapat bertarung di
kejuaraan TTC 2018 ini. Semoga seluruh pengalaman yang saya dapatkan di
kompetisi ini mampu saya kembangkan menjadi pelajaran bagi saya di kompetisi
balap yang akan saya ikuti,” kata Hildhan.
Rekan setim Herjun dan
Hildan, Gofar juga bersenggolan dengan pebalap lain dan harus melebar dari
trek. Gofar finish di posisi 6 tetapi mendapat penalti 5 detik karena insiden
senggolan di lap terakhir dan harus puas menyelesaikan balap di posisi 9.
”Semua pelajaran di TTC ini akan saya ambil dan saya jadikan pemicu bagi untuk
bisa lebih berprestasi,” ucap Gofar.
No comments:
Post a Comment