Monday, December 3, 2018

Pembinaan Balap Berjenjang Antar Honda Juarai TTC



Para pebalap muda binaan PT Astra Honda Motor (AHM) membuktikan kemampuan kelas dunia berkompetisi di level internasional. Keberhasilan Herjun Atna Firdaus menjuarai Thailand Talent Cup (TTC) 2018 menjadi salah satu bukti pembinaan balap berjenjang yang dilakukan perusahaan berbuah manis.

Pemuda berusia 14 tahun asal Pati, Jawa Tengah itu bahkan mampu menambah pundi poin setelah menaklukkan Chang International Circuit, Buriram, Thailand, pada race 2 TTC, Minggu (2/12/2018) dengan finish di posisi ke-2. Sehari sebelumnya, pada race 1 Sabtu (1/12/2018), Herjun mengunci gelar juara setelah finish di posisi yang sama.

Bagi Herjun yang langsung menjadi juara di tahun perdananya di ajang balap internasional, hasil tersebut merupakan titik tolak untuk menapak ke jenjang lebih tinggi di ajang lebih ketat serta sarat gengsi.

”Alhamdulillah saya mampu menyelesaikan TTC 2018 sebagai juara. Sungguh sebuah pengalaman berkesan dapat berkompetisi di luar Indonesia. Semoga saya mampu kembali berprestasi di tahun yang akan datang,” ucapnya.

Sukses Herjun juga diikuti gemilangnya dua pebalap binaan Honda lain di ajang TTC, yang juga masih belia, yakni Abdul Gofar (14) dan Muhamamd Hildhan Kusuma (15). Gofar mengakhiri musim dengan mengunci peringkat ke-4, sedangkan Hildhan merebut peringkat ke-6. Ketiga pebalap muda berbakat ini merupakan hasil didikan Astra Honda Racing School yang banyak mencetak banyak pebalap muda berprestasi.

Memang tak mudah bersaing di ajang tersebut. Menggunakan jenis motor yang sama yaitu Honda NSF250, para pebalap belia Honda ini harus bersaing dengan pebalap tuan rumah yang sudah berpengalaman dan rata-rata usianya cukup jauh di atas mereka. Dua pebalap Thailand yang mengunci posisi ke-2 dan ke-3 misalnya, usianya sudah menginjak 19 tahun.

General Manager Marketing & Planning Analysis AHM, A. Indraputra, mengatakan pembinaan balap berjenjang Honda memang diformulasikan untuk mencari pebalap berbakat yang siap berlaga sejak dini di level bergengsi. Harapannya, muncul pebalap kelas dunia dari Indonesia untuk mengharumkan nama bangsa.”Keberhasilan Herjun, Gofar, dan Hildhan di TTC 2018 merupakan capaian luar biasa di tahun pertama mereka terjun di balapan internasiona, “ ujar Indraputra.

Sementara itu Leo Wijaya, Direktur PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkan bahwa untuk kesekian kali pihaknya kembali dibuat bangga dengan prestasi para pebalap Honda yang berjuang di berbagai ajang balap internasional. “ Melalui pembinaan yang dimulai dari Astra Honda Racing School yang selalu mengusung semangat Satu Hati, Honda akan terus konsisten mempersiapkan bibit pebalap berbakat yang punya mimpi menjadi kebanggaan bangsa di kelas dunia, “ ujar Leo Wijaya.


Jalannya Race 2

Semangat pebalap muda Honda untuk meraih hasil maksimal di TTC 2018 tergambar dari perjuangan mereka pada race terakhir musim ini. Meski sudah memastikan gelar juara, Herjun tetap tampil maksimal.

Selepas start, tiga rider Honda berhasil ikut di rombongan depan. Namun, persaingan di grup depan cukup berat dengan ada total 8 rider di barisan depan. Berkali-kali rider Indonesia bertarung sengit dengan pebalap tuan rumah memperebutkan posisi 2, karena rider yang memimpin lomba sudah meninggalkan jauh rombongan sejak awal lap. Di akhir lap semakin seru dimana para rider ingin membuktikan capaian terbaik di race terakhir. Herjun akhirnya finish di posisi ke-2.

Hildan kurang beruntung karena terjatuh di lap akhir setelah bersenggolan dengan pebalap tuan rumah. Kendati demikian, pebalap ini tercatat sebagai pebalap tercepat yaitu 1.49.557 yang dicetaknya pada lap ke-8.

”Mohon maaf saya gagal finish di race 2. Namun bagaimana pun juga saya bersyukur dapat bertarung di kejuaraan TTC 2018 ini. Semoga seluruh pengalaman yang saya dapatkan di kompetisi ini mampu saya kembangkan menjadi pelajaran bagi saya di kompetisi balap yang akan saya ikuti,” kata Hildhan.

Rekan setim Herjun dan Hildan, Gofar juga bersenggolan dengan pebalap lain dan harus melebar dari trek. Gofar finish di posisi 6 tetapi mendapat penalti 5 detik karena insiden senggolan di lap terakhir dan harus puas menyelesaikan balap di posisi 9. ”Semua pelajaran di TTC ini akan saya ambil dan saya jadikan pemicu bagi untuk bisa lebih berprestasi,” ucap Gofar.

No comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung :