Thursday, December 13, 2018

Antisipasi Rawan Bencana, Satuan Koordinasi Antar Wilayah Dibutuhkan


Indonesia merupakan negeri yang memiliki karateristik geografis rawan bencana. Terletak di wilayah cincin api dunia, Indonesia menjadi sangat rawan diguncang gempa bumi hingga gelombang tsunami. Gunung-gunung berapi yang terdapat di hampir semua pulau juga menambah rentetan kemungkinan terjadinya bencana vulkanologi. Posisinya yang berada di atas garis khatulistiwa juga  membuat Indonesia hanya memiliki dua musim, yakni panas dan penghujan. Jika Musim panas dapat menyebabkan kekeringan juga kebakaran hutan, maka musim hujan biasanya mengakibatkan banjir.

Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini melanda Indonesia juga  menimbulkan dampak negatif yang sungguh luar biasa. Tidak hanya mengakibatkan rusaknya lingkungan hidup, namun bencana juga melumpuhkan roda ekonomi, transportasi, kerugian materil/immateril dan menelan banyak korban jiwa.  

Namun seperti kita ketahui saat bencana terjadi, penanganan bencana yang dilakukan masih belum terintegrasi dengan baik. Masih banyak dijumpai bantuan makanan dan obat-obatan menumpuk, sementara yang juga tidak kalah penting dibutuhkan korban bencana yakni tenda, selimut, terpal, dan sebagainya sering terlupakan. Salah satu catatan penting adalah bahwa manajemen di lapangan perlu mendapatkan perhatian, karena pada saat bencana terjadi banyak sekali pihak-pihak yang terlibat, namun koordinasi masih kurang begitu baik. 

Melihat kecenderungan terjadinya bencana di Indonesia terus meningkat dan koordinasi penanganan bencana yang terbilang masih lemah, maka PT Astra Honda Motor (AHM)  bersama pelaksana tugas CSR di jaringan main dealer Honda yang tersebar di berbagai wilayah tanah air menganggap penting mencanangkan Satuan Koordinasi Antara Wilayah sebagai salah satu strategi penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh. Hal mana terungkap dalam Fokus Grup Diskusi usai pemaparan penanganan bencana di Lombok dan Palu oleh jaringan Honda.

Melalui Satuan Koordinasi yang terintergrasi, Honda ingin berupaya menjangkau para korban bencana dan memberikan bantuan dengan cepat dan sesuai kebutuhan terutama bencana besar seperti gempa, tsunami dan letusan gunung. Hal ini tentunya dapat dilakukan melalui koordinasi dan komunikasi yang akan diwujudkan melalui  pemahaman bersama sebelum terjadi bencana sehingga antar main dealer satu pulau saling memahami hal yang dibutuhkan dan dapat menjadi lokomotif penyalur bantuan utama dari jaringan Honda seluruh Indonesia serta alur komunikasi nasional.

Leo Wijaya, Direktur PT Indako Trading Coy selaku main deaer di wilayah Sumut mengungkapkan sangat menyambut baik Fokus Group Diskusi dalam memahami penanggulangan bencana. Menurutnya ini akan sangat bermanfaat mengingat setiap wilayah memiliki ancaman bencana sendiri dan pastinya membutuhkan kepedulian dan bantuan dari pihak lain saat bencana itu tejadi. Saat bencana terjadi pastinya jaringan Honda yang terkena bencana berkurang sumber daya untuk berperan dalam memberikan bantuan bencana sehingga satuan koordinasi sangat dibutuhkan.  Koordinasi merupakan kata kunci dalam penanggulangan suatu bencana, khususnya bagaimana membangun komunikasi dan kerjasama dengan baik sehingga komitmen dalam mewujudkan ketangguhan penanggulangan bencana dapat terwujud, “ ujar Leo Wijaya.

Sementara itu Gunarko Hartoyo, Corporate and Marketing Communication Manager PT Indako Trading Coy mengungkapkan bahwa lembaga usaha dapat menjadi pilar utama yang dapat memainkan peranan sentral dan signifikan dalam penanggulangan bencana, karenanya dengan Semangat Satu HATI Honda mengambil peran tersebut dan ikut berkontribusi dalam upaya penanggulangan bencana di tanah air. “ Honda tentunya berharap dapat segera mewujudkan gagasan ini secepat mungkin sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi sesama serta mampu menginspirasi banyak pihak yang juga memiliki kepedulian yang sama, “ ujar Gunarko.


No comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung :