Kahadiran Tasha
Siahaan, dan David Saragih ini juga disambut hangat oleh jajaran manajement PT
Indako trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara, sebut
saja Edward selaku Komisaris, Leo Wijaya selaku Vice Presdir, Gunarko Hartoyo
selaku Corporate and Marketing Communication Manager, dan Marulitua Silalahi selaku
Human Capital Manager.
Pertemuan spesial ini
juga dimanfaatkan Honda untuk memberikan ulos atau kain
tenun hasil kerajinan khas suku Batak yang bermakna pelukan kasih sayang atau
harapan kebaikan kepada yang menerimanya. Rona bahagia juga menghiasi wajah para
pemain film Tulang Belulang Tulang saat menerima pemberian ulos dari Honda.
Tidak
melewatkan kesempatan, Honda juga turut mengajak kedua artis papan atas ini
untuk tour dealer dengan memperkenalkan sejumlah fasilitas mewah yang khusus
disediakan bagi konsumen Big Bike, sebut saja big wing corner, premium
lounge, dynotest yang merupakan satu-satunya dipulau sumatera, towing car, dan
berbagai fasilitas eksklusif lainnya.
Leo Wijaya, Vice Presdir PT
Indako Trading Coy dengan semangat Satu Hati mengungkapkan, sangat
mengapresiasi kesediaan para pemain film Tulang Belulang Tulang berkunjung ke salah
satu dealer Honda di kota Medan. Menurutnya ini memberikan kebanggaan tersendiri
bagi Honda, mengingat film ini sangat bernilai positif karena turut
berkontribusi memperkenalkan keindahan budaya Batak kepada masyarakat luas.
“ Film Tulang Belulang Tulang
tentunya terinspirasi dari adat Batak Sumatera Utara, karena itu kami main
dealer Honda juga terinpsirasi untuk mengajak konsumen terpilih kita untuk
nonton bareng film Tulang Belulang Tulang, “ ujar Leo Wijaya.
Seperti diketahui, Tulang Belulang Tulang adalah sebuah film
drama Indonesia yang dirilis pada 26 September 2024. Di mana film yang
mengusung genre petualangan ini mengisahkan tentang keluarga Batak yang menetap
di Bandung, Jawa Barat yang ingin melaksanakan upacara adat bernama Mangokal
Holi, sebagai tradisi pemindahan tulang belulang leluhur ke pemakaman keluarga.
Namun, saat hendak membawa tulang belulang dari kakek buyut
ke Danau Toba yang diisi di koper, justru kopernya tertukar di bandara.
Sementara, di kampung halaman mereka sudah melakukan pesta penyambutan,
sehingga koper tersebut harus ditemukan agar pesta adat yang dilakukan di
kampung tak menjadi sia-sia.
No comments:
Post a Comment