Penggunaan kendaraan roda dua sebagai alat transportasi sehari-hari sudah menjadi hal yang biasa terlihat di masyarakat. Namun pada pelaksanaannya, ternyata masih banyak para pengendara motor yang tidak menunjukkan cara berkendara yang baik. Karenanya sangat dibutuhkan etika dalam berkendara yang tentunya bertujuan untuk menghormati, menghargai, dan menjaga keselamatan tidak hanya diri sendiri namun juga pengguna jalan lain.
Sofiyan Hazri, Instruktur Safety Riding PT indako
Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan,
bahwa budaya berkendara #cari_aman yang
mengedepankan etika harus mulai kita terapkan sejak dini, Karena tanpa
disadari, banyak sekali kelalaian dan etika kurang baik yang sering kita
lakukan di jalan. Ada sejumlah prilaku
beretika yang bisa kita lakukan agar dapat aman dan selamat sampai di tujuan.
Pertama, para pengendara sudah seharusnya melengkapi
dokumen resmi ketika berkendara seperti SIM dan STNK. Karena hal tersebut akan
menjadikan pengendara memiliki kredibilitas dan dapat dipertanggung jawabkan
secara hukum yang sah bahwa sudah menjalani uji kelayakan mengendarai sepeda
motor.
Kedua, menggunakan klakson dengan sewajarnya dilakukan
saat waktu-waktu tertentu, seperti halnya saat memberikan peringatan kendaraan
lain di depan yang tidak melihat pada sisi blind spot nya, atau saat Melawati
persimpangan disarankan pengendara melakukan konfirmasi apakah persimpangan
yang ingin dilalui aman dengan cara klakson.
Ketiga,
pengendara sebaiknya membiasakan diri untuk menggunakan lampu sein
secara tepat. Karena sebagai pemberi tanda kendaraan di belakang bahwa kita
ingin berbelok di tikungan ataupun perempatan. Dalam memberikan tanda sein,
perlu diingat untuk mengatur jarak sekitar 10 meter sebelum berbelok, setelah
berbelok jangan lupa untuk kembali mematikan lampu sein agar tidak membahayakan
pengguna jalan lain.
Keempat, memotong jalan secara mendadak saat
berkendara sangat beresiko membahayakan keselamatan diri maupun para pengguna
jalan lain. Namun kesalahan ini masih sering sekali dilakukan, apalagi jika
pengendara dihadapakan dalam keadaan yang dikejar waktu.
Kelima, tidak melakukan aktivitas lain selain
berkendara, contoh tidak menggunakan telepon genggam ataupun merokok ketika
berkendara, karena dapat menggangu konsentrasi serta dapat menyebabkan
kecelakaan.
Sofiyan Hazri, menambahkan bahwa membiasakan diri dengan etika
berkendara yang baik akan semakin melatih kesabaran. Sepanjang berkendara di
jalan, para pengendara sudah seharusnya berfikir tenang dan bijak saat
menghadapi berbagai kondisi, mampu memprediksi potensi bahaya yang mengancam
dan tepat dalam mengambil keputusan agar dapat selalu #cari_aman saat naik
motor kebanggaan.
No comments:
Post a Comment