Saat ini jalan raya merupakan salah satu
tempat yang tidak cukup aman bagi para pengguna kendaraan. Tingginya potensi
kecelakaan masih menjadi momok menakutkan yang bisa kapan saja mengancam
keselamatan. Penyebab terjadinya kecelakaan juga beragam, dimulai dari masalah
pengereman, kondisi ban, etika berkendara yang kurang baik, hingga masalah yang
disebut blind spot.
Blind spot (titik buta) dalam berkendara
sendiri merupakan bagian dari sekeliling pengendara yang tidak dapat dilihat
saat mengemudikan kendaraan, karena beberapa alasan seperti jangkauan pandangan
yang terbatas pada cermin (Spion), maupun yang terhalang oleh muatan yang
dibawa.
Ismed Risya, Tim Safety Riding PT Indako
Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara (Sumut)
mengungkapkan, bahwa semua kendaraan memiliki blind spot, tapi masing-masing
jenis kendaraan memiliki titik buta yang berbeda-beda. Seperti halnya sepeda
motor yang juga memiliki bidang pandang yang tidak terlihat, tepatnya di bagian
belakang kiri dan kanan sepeda motor. Menurutnya, meski istilahnya sudah cukup
sering terdengar, namun masih banyak pengendara yang mengabaikan keberadaan
titik buta ini.
Melihat seringya terjadi kasus kecelakaan
yang melibatkan sepeda motor, maka Honda berupaya mengajak pecintanya untuk
meningkatkan kewaspadaan, berhati-hati, dan senantiasa mengurangi risiko yang timbul akibat
blind spot, dengan melakukan sejumlah tips berikut ini:
Pertama, sebelum memulai perjalanan, ada
baiknya mengatur ulang kaca spion kanan dan kiri, serta memaksimalkan fungsi
dan tugasnya masing-masing. Saat mengemudi, biasakan untuk melihat ke spion
untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraan, terutama sebelum bermanuver. .
Kedua, sebaiknya lakukan pemeriksaan secara
visual sesaat secara pada area yang
tidak terjangkau kaca spoin. Karena pengendara motor juga tidak boleh hanya
mengandalkan kaca spion yang masih memiliki titik buta yang membuat kendaraan
lain tidak terlihat, jadi cukup lakukan menoleh ke arah
kanan atau kiri hanya sebatas bahu saat hendak menyalip, berbelok, atau
berpindah jalur.
Ketiga, membunyikan klakson dan menghidupkan lampu sein saat akan
menyalip kendaraan lain juga menjadi upaya mengurangi efek negative blind spot,
sekaligus tanda kepada pengemudi lain atau kepada pejalan kaki yang menyeberang
dan tidak terlihat oleh mata pengendara.
Keempat, lebih meningkatkan kewaspadaan saat
berada di persimpangan, tikungan, area berbukit, area padat bangunan, kondisi
berdebu, atau area perumahan. Selain itu, kurangi kecepatan, dan sediakan ruang
bila pandangan terhalang saat berada di situasi tertentu, atau segeralah
berhenti sampai situasi terkendali.
“ Agar tercipta
berkendara aman dengan motor di jalan, maka Blind spot menjadi hal yang sangat
penting untuk dipahami para pengguna motor. Karenanya dengan Smeangat Satu
Hati, Honda tidak akan berhenti untuk terus mengedukasi berbagai lapisan
masyarakat dengan berbagai pengetahuan terkait keselamatan berkendara demi
terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban
dan kelancaran lalu lintas di wilayah Sumatera Utara, “ ujar Ismed Risya.
No comments:
Post a Comment