Selama
berkendara dengan kendaraan roda dua, ada banyak sekali potensi yang dapat
menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Di mana kecelakaan tidak hanya dapat
terjadi karena kondisi motor yang tidak prima, ataupun pengendara lain yang
ugal-ugalan, namun kelalaian dan kondisi tubuh pengendara yang tidak sehat juga
dapat menyebabkan hal yang fatal.
Seperti
halnya saat pengendara mengalami microsleep yang merupakan kondisi saat seseorang tertidur selama 1
hingga 10 detik tanpa disadari. Pada saat mengalami kondisi ini, meskipun mata
bisa saja tetap terbuka, namun otak kehilangan kemampuan untuk memproses
informasi di sekitarnya.
Eka Yolahati,
Instruktur Safety Riding PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di
wilayah Sumatera Utara dengan Semangat Satu Hati mengungkapkan, bahwa microsleep
sendiri merupakan kondisi serius yang dapat mengancam keselamatan diri pengendara
dan orang lain. Menurutnya pengendara jangan pernah sekalipun mengabaikan
tanda-tanda kelelahan, karena kondisi pengendara juga sangat berpengaruh pada
keamanan dan kenyamanan saat berkendara.
Menurut Eka, sangat penting bagi pengendara untuk memiliki pengetahuan
tentang microsleep, yaitu tentang bagaimana
terjadinya, serta cara mencegahnya demi #Cari_aman saat di jalan raya. Bahaya microsleep
pada pengendara motor lebih besar dibandingkan pengguna mobil, karena kehilangan
kendali saat berkendara motor bisa berujung jatuh dari motor, menabrak
kendaraan lain, masuk ke jalur berlawanan, atau menghantam benda keras seperti
tiang dan trotoar.
Untuk tetap #cari_aman di jalan, maka
Honda berbagi pengetahuan tentang cara menghindarai bahaya microsleep. Pertama,
pengendara sebaiknya memiliki waktu tidur yang cukup dan dalam kondisi sehat,
sehingga akan efektif terhindar dari kondisi microsleep. Kedua, setelah dua jam
berkendara, maka dianjurkan untuk berhenti dan beristirahat sejenak untuk
meregangkan otot, minum air putih, dan meregangkan fikiran.
Cara ketiga, jika pengendara mengalami
kondisi kepala terasa berat, sering mengedip, menguap, atau sulit mengingat apa
yang terjadi beberapa detik sebelumnya adalah sinyal keras untuk berhenti
sejenak. Keempat, jika rute yang dilalui membosankan, maka coba variasikan
posisi duduk, mengobrol dengan teman yang dibonceng, namun tetap prioritaskan
konsentrasi.
Eka Yolahati, Instruktur Safety Riding
PT Indako Trading Coy dengan semangat Satu Hati mengungkapkan, bahwa microsleep
datang tanpa bisa ditahan ketika tubuh sudah terlalu lelah. Ini bukan soal malas
atau tidak fokus, tapi respon biologis yang otomatis. Menurutnya, pengendara
harusnya mengetahui kapan harus ngegas, dan kapan harus istirahat, karena
pemahaman inilah yang akan mendukung #cari_aman saat naik motor di jalan.
.jpg)
No comments:
Post a Comment