Ketika salah satu komponen pada motor mengalami kerusakan, maka gejalanya akan langsung dirasakan oleh pengendara. Seperti halnya saat kampas kopling mulai habis atau aus. Pasalnya, salah satu komponen dalam susunan konstruksi mesin sepeda motor ini memiliki fungsi penting dalam penyaluran tenaga yang dihasilkan mesin.
Dalam buku pedoman pemilik kendaraan, disarankan untuk melakukan
pemeriksaan kondisi kopling setiap 12,000 km atau 12 bulan. Selain untuk mempertahankan
performa mesin, pemeriksaan juga bertujuan untuk mengetahui kondisi kampas
kopling, apakah masih dalam kondisi baik atau mulai habis. Selain masa
pemakaian, gaya berkendara juga sangat memengaruhi kondisi dan usia pakai
kampas kopling.
Erwin Chandra, Senior Instructor Technical
Service PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera
Utara (Sumut) mengungkapkan, kampas kopling sendiri berperaan sebagai pemutus dan penyalur
tenaga mesin dari poros engkol ke transmisi. Maka jika kondisi kampas kopling
mulai aus, proses penyaluran tenaga dari mesin ke transmisi akan terganggu.
Berikut beberapa gelaja yang akan dirasakan langsung oleh
pengendara saat kondisi kampas kopling mulai menipis atau aus.
Pertama, akselerasi mesin akan melemah,
dimana saat kampas kopling aus, tenaga tidak akan tersalur
secara maksimal. Karena daya cengkram kampas saat proses penyaluran tenaga dari
poros engkol ke poros input transmisi tidak maksimal. Akibatnya mesin motor
terasa tak responsif di tiap posisi gear. Dalam kondisi ini, mesin dipaksa
berputar lebih tinggi untuk menggerakkan motor. Dampak lainnya, motor akan
sulit mencapai kecepatan maksimum serta konsumsi bahan bakar menjadi boros.
Kedua, gejala lain saat kampas kopling aus juga bisa dirasakan
saat perpindahan gear yang sering mengalami selip atau mesin seperti kehilangan
tenaga. Selain itu, sulit memindahkan gigi ke posisi netral juga bisa jadi
salah satu indikasi kampas kopling mulai aus akibat kehilangan atau
berkurangnya daya cengkram kampas pada plat gesek.
Ketiga, hilangnya daya cengkram kampas pada
plat gesek membuat kedua komponen ini lebih sering bergesekan sehingga
menimbulkan panas berlebih. Selain itu, panas juga bisa ditimbulkan oleh mesin
yang selalu bekerja di putaran tinggi. Seperti halnya, dalam kondisi normal
mesin bekerja 5000 rpm untuk mendapatkan kecepatan 60 km/jam. Tapi saat kampas
kopling aus, mesin harus bekerja di 7000 rpm untuk mencapai kecepatan yang
sama.Saat kampas kopling habis putaran mesin juga akan terasa dan terdengar
kasar saat dipacu pada kecepatan tinggi.
“ Kenyamanan berkendara tidak hanya
harus didukung dengan pengetahuan #cari_aman saat naik motor di jalan, namun
didukung dengan kondisi motor yang prima melalui kesadaran untuk melakukan
perawatan berkala pada motor kesayangan langsung dari ahlinya besama di bengkel
resmi Astra Honda Authorized
Service Station (AHASS) “ ujar Erwin Chandra.
No comments:
Post a Comment