Krisis chip semikonduktor yang menimpa sejumlah produsen kendaraan bermotor di Tanah Air mengakibatkan proses produksi menjadi terganggu semua merk otomotif roda dua. Akibatnya, terjadi kendala pasokan unit yang berimbas pada kelangkaan stok dan lamanya masa inden pemesanan.
Kondisi ini tentunya juga berdampak pada motor Honda
yang mengalami inden lebih lama dari biasanya. Dimana tidak hanya Honda BeAT,
namun akibat krisis semi konduktor membuat semua stok motor baru jadi sangat
sedikit. Seperti diketahui, inden yang
berlaku untuk semua model matik Honda, dalam waktu tunggu yang variatif, bahkan
bisa berbulan-bulan sebelumnya tanpa membedakan penjualan Cash dan Credit.
Untuk memperkuat kenyamanan konsumen, Honda sendiri
menjalankan manajemen inden yang ketat dan juga pengecekan layanan front line
secara berkala untuk dapat dipantau kinerja inden agar konsumen dapat terlayani
dengan baik.
Akhirnya kabar gembira datang mulai pertengahan Agustus
2022 ini, Honda berhasil melakukan
percepatan inden/ pemesanan bagi para
penggemar skutik idolanya anak muda ini, karena
inden Honda BeAT yang sebelumnya lebih dua bulan, namun kini kurang
lebih dua minggu sudah bisa dapat dilakukan pemenuhan sehingga menjadi lebih
cepat.
Gunarko Hartoyo, Corporate Communication and Sales
Manager PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera
Utara mengungkapkan bahwa kendala pasokan chip semikonduktor juga secara
otomatis berdampak pada aktivitas produksi semua brand motor, yang menyebabkan
pengiriman unit ke konsumen tertunda, hingga menyebabkan inden yang panjang
sejak beberapa bulan terakhir.
“ Di tengah kondisi krisis semi konduktor yang
melanda dunia, Honda dengan semangat Satu Hati selalu berupaya keras memenuhi
kebutuhan para pecintanya, dan saat ini Honda membawa kabar gembira, dimana
untuk inden Honda BeAT yang tadinya bisa lebih dua bulan, saat ini sudah lebih
cepat kisaran kurang lebih dua minggu. Dan lama pemesanan unit akan semakin
cepat dari waktu ke waktu mengingat semakin masalah yang ada sudah dapat
ditanggulangi “ ujar Gunarko Hartoyo.
No comments:
Post a Comment