Sunday, December 3, 2017

Sandang Gelar Juara Asia, Gerry Salim Persembahkan Podium Terakhir di ARRC 2017

Rangkaian balapan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2017 ditutup dengan prestasi gemilang Gerry Salim. Pebalap yang telah mengunci gelar Juara Asia pada balapan sebelumnya kembali mempersembahkan podium terakhirnya untuk Indonesia pada posisi ketiga.
Gerry Salim memulai balapan kedua ARRC seri Buriram dari posisi ketiga (3/12). Ketatnya persaingan pada balapan pamungkas ini mendesak Gerry ke barisan belakang pebalap pada posisi ke-11. Pebalap asal Surabaya ini perlahan-lahan mulai memperbaiki posisinya hingga mencapai posisi ke-3 pada lap ke-7 dengan membukukan catatan waktu tercepat 1'54.503. Persaingan memperebutkan posisi ketiga tidaklah mudah. Barisan pebalap lain menempel ketat sepanjang 4 lap terakhir. Posisi ketiga Gerry beberapa kali turun ke posisi keempat. Pada lap terakhir, Gerry tidak mau menyia-nyiakan kesempatan terakhirnya meraih podium di gelaran akhir ARRC ini. Dengan percaya diri, dia memacu motor Honda CBR250RR sekencang-kencangnya dan meninggalkan lawan pebalap lain di belakangnya. Gerry mengakhiri balapan ARRC dengan persembahan podium ketiga untuk Indonesia dengan total waktu 19'17.532.
"Saya sangat senang akhirnya bisa mendapatkan podium di balapan terakhir seri ARRC 2017, meskipun di awal balapan saya sempat tersalip dan akhirnya masuk ke grup belakang. Saya fokus untuk melepaskan diri dari grup karena di sana sangat padat oleh pebalap dan persaingannya sangat sengit. Alhamdulillah akhirnya saya bisa membuat jarak dan finish di posisi ketiga. Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung saya hingga akhir balapan ini," ujar Gerry Salim seusai balapan.
Peraih podium tertinggi pada balapan pertama seri Buriram ini (2/12), Rheza Danica Ahrens, terpaksa tidak dapat mengikuti balapan kedua dikarenakan terjatuh saat sesi warm up (3/12). Saat memacu motornya, Rheza bersenggolan dengan pebalap asal Jepang di tikungan ke-7 dan mengakibatkan cidera pada bahu kanannya. Kendati tidak dapat menambah poin di balapan terakhir, Rheza Danica yang baru tahun ini balapan di ARRC tetap dapat menempati posisi 4 besar pebalap terbaik ARRC 2017 berdasarkan hasil klasemen akhir.
"Saya sangat sedih tidak bisa mengikuti balapan kedua di seri terakhir ARRC 2017 ini, apalagi kemarin saya berhasil mendapatkan podium pertama. Tapi dokter sudah mengatakan saya harus istirahat dan tidak boleh mengikuti balapan dikarenakan bahu saya mengalami dislokasi. Terima kasih untuk dukungan masyarakat selama saya balapan perdana di ARRC tahun ini," ujar Rheza.
Pebalap Astra Honda Racing Team lainnya di kelas AP250, Awhin Sanjaya mengakhiri balapan pamungkasnya pada posisi ke-7. Pebalap ini kesulitan menjaga posisinya meskipun sempat menempati posisi 3 besar.
"Menurut saya balapan di Buriram merupakan balapan yang paling menantang, karena selain teknik balap dan performa motor diperlukan juga strategi yang matang untuk memenangkan balapan ini. Tadi saya sempat mendapatkan posisi ketiga tetapi persaingan di grup saya sangatlah sengit. Di lap terakhir saya sempat naik ke posisi 5 tapi sayang pebalap di belakang saya dapat menyalip kembali dan saya harus puas finis di posisi 7 " ujar Awhin.
Di kelas supersport 600cc, Irfan Ardiansyah berjuang keras untuk dapat menyelesaikan balapan. Irfan sempat masuk pit karena low side di lap ke-11 dan berusaha cepat menyelesaikan balapan. Namun sayang ia hanya dapat menyelesaikan 15 lap dari total 18 lap yang digelar pada posisi ke-20.
"Saya baru mendapatkan feeling berkendara yang pas di sirkuit ini di balapan kedua saya, akan tetapi sayang sekali saya melakukan kesalahan saat melakukan pengereman sehingga terjatuh, saya berusaha untuk kembali ke track tetapi hanya mampu mendapatkan 15 lap. Pelajaran yang berharga yang saya dapatkan sepanjang musim balap ini adalah agar bisa lebih cepat beradaptasi dengan sirkuit, sehingga saya bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal," ujar Irfan.
Para pebalap dan tim Astra Honda Racing Team yang memulai debutnya tahun ini di ARRC 2017 kelas AP250 berhasil mengakhiri rangkaian seri balapan tingkat Asia ini dengan sukses. Gelar Juara Asia diraih Gerry Salim sebagai pebalap terbaik kelas Asia Production 250cc. Di kelas yang sama, kerja keras tim Astra Honda Racing Team bersama 3 pebalapnya yaitu Gerry Salim, Rheza Danica Ahrens, dan Awhin Sanjaya diganjar dengan gelar tim terbaik. 
Sepanjang 6 seri ARRC dengan 2 balapan setiap serinya, Gerry Salim mendominasi podium pertama hampir di semua balapan yaitu sebanyak 7 kali dilengkapi 1 kali podium ketiga. Sementara itu, Rheza Danica meraih podium pertama pada seri pamungkas melengkapi raihan 2 kali podium kedua dan 1 kali podium ketiga yang diperolehnya pada seri-seri sebelumnya. Performa pebalap ini didukung motor sport 250cc terbaik produksi anak bangsa di Tanah Air.
Sementara itu Leo Wijaya, Direktur Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan kebahagiaannya atas prestasi gemilang Gerry Salim meraih gelar juara Asia dan mempersembahkan podium terakhirnya di ajang ARRC. “ Sungguh luar biasa perjuangan yang ditunjukkan Gerry dan para pebalap AHRT lainnya untuk mengharumkan nama bangsa, tentunya semangat juang mereka menjadi pemacu bagi Honda untuk lebih meningkatkan dukungan sebagai upaya memajukan dunia balap tanah air,” ujar Leo Wijaya.

Sabet 5 Podium Thailand Talent Cup
Pembinaan pebalap muda dari Astra Honda Racing School kembali membuahkan hasil manis. Mario Suryo Aji mengakhiri balapan Thailand Talent Cup yang didominasi pebalap tuan rumah dengan menyabet podium kedua di Chang International Circuit, Buriram, Thailand (3/12). Melalui pencapaiannya ini, sebanyak 5 podium berhasil disabet 2 pebalap Indonesia di ajang Thailand Talent Cup 2017.
Mario Suryo Aji memulai jalannya balapan dari posisi ke-3. Pebalap muda ini sempat mengawali kesulitan sesaat setelah balapan dimulai. Posisinya merosot ke nomor 5 dan tertinggal dari 3 pebalap di group terdepan. Mario terus menjaga konsistensi kecepatannya dan mulai merangsak maju pada lap ke-10 dengan catatan waktu terbaiknya 1'48.986 saat menaklukkan 4.554 km lintasan sirkuit yang akan menjadi salah satu sirkuit MotoGP tahun depan.
Berbekal semangat pantang menyerah, Mario Suryo Aji menunjukkan kegigihan melewati pebalap lain di depannya hingga melesat cepat menjadi pebalap kedua di tikungan terakhir sebelum menyentuh garis finis dengan total waktu 27'26.296.
"Saya sangat senang bisa mendapatkan podium kedua di balapan terakhir Thailand Talent Cup. Ini merupakan podium tertinggi yang pernah saya dapatkan sepanjang balapan. Di awal-awal tadi saya memang sempat di posisi belakang, tapi strategi saya memang menahan diri terlebih dahulu. Pada lap-lap terakhir baru saya memacu motor untuk merebut posisi depan. Saya akan terus memperbaiki skill saya agar di balapan yang akan datang saya bisa menjadi lebih baik lagi," ujar Mario Suryo.
Pada debut balapan di lintasan sirkuit internasional tahun ini, dua pebalap binaan Astra Honda Racing School berusia 13 tahun dari Magetan, Jawa Tengah berhasil mencetak 5 podium di 3 seri Thailand Talent Cup 2017 yang dihelat sebanyak dua balapan setiap serinya di Chang International Circuit, Buriram, Thailand. Mohammad Adenanta Putra mengawali balapan perdananya langsung merebut podium pertama dan kedua di seri ketiga (16-17/9) serta podium pertama di seri keempat (3/11). Sementara Mario Suryo Aji tampil sempurna pada dua balapan di seri terakhir dengan meraih podium ketiga dan kedua (2-3/12).

No comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung :