Keseriusan Honda dalam mempelopori kehadiran teknologi PGM FI yang lebih ramah
lingkungan tampaknya tidak dapat dipandang sebelah mata. Produsen berlambang
sayap mengepak ini memanfaatkan setiap waktu yang tersedia dengan serius untuk
dapat menghadirkan teknologi PGM FI pada semua type produk tepat waktu, hal
mana telah Honda deklarasikan akan hadirkan hingga tahun 2013 nanti. Belum
genap seminggu, CV.Indako Trading Co., main dealer Honda di Sumatera Utara
dengan semangat baru mengebrak Sumatera Utara dengan penantanganan MOU tujuh
SMK untuk menjadi SMK binaan. SMK binaan Honda tersebut merupakan SMK yang
secara khusus mendapat teknologi otomotif terkini termasuk teknologi PGM FI
dalam upaya menyiapkan peserta didik yang lebih siap pakai di dunia industri.
Dengan penantanganan MOU yang berlangsung 5 Januari 2012 di Indako Jalan
Simpang Limun tersebut, ke tujuh SMK tersebut di masa yang akan datang secara
bertahap akan mendapat fasilitas software dan hardware teknologi otomotif roda
dua. Bantuan software yang diberikan silabus dan pengetahuan mengenai teknologi
terkini sepedamotor sedangkan hardware yang diberikan berupa tools dan
perlengkapan praktek lainnya.
Penandatanganan MOU ini dilakukan langsung oleh Min Hian selaku Manager
Technical Service Departement Indako Trading Co., tujuh kepala sekolah dan
kepala bidang Pendidikan Menengah Kejuruan (Kabiddikmenjur) dan Diknas kota
Medan, Drs Marasutan Mpd disaksikan Zulhanif kepala Seksi kurikulum. Ketujuh
sekolah menengah kejuruan yang mendapat kesempatan awal menjadi SMK binaan ini
antara lain SMK Negeri 2 Medan, SMK Dwiwarna 2 Medan, SMK 1 Medan Putri, SMK
Multi Karya, SMK Negeri 1 Lubuk Pakam, SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dan SMK PAB
1 Helvetia.
Marasutan menyampaikan apresiasi atas kepedulian dan komitmen Honda khususnya
kepada pelajar dan guru sekolah kejuruan yang mau mentransformasikan teknologi
yang diterapkan dalam setiap produknya. Pemaparan dan kerjasama ini tentunya
akan sangat bermanfaat bagi pelajar dan guru kejuruan dalam meningkatkan
ilmunya.
“Tinggal
lagi keikhlasan dan tekad serta kemauan para guru untuk menyikapi tawaran yang
begitu besar kemanfaatannya untuk pengenbangan diri. Harus didukung dan
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kami dari dinas sangat sangat
berterimakasih dan mendukung,“ujar Marasutan sembari berpesan kepada Zulhanif
untuk menyusun penerapan teknologi di kurikulum sekolah.
Sementara
mewakili ketujuh sekolah, Kepala SMK Negeri 2 Medan, Sukardi berharap kepada
pihak CV Indako agar bentuk kerjasama yang telah ditandatangani bersama itu
tidak hanya sekedar diatas kertas, tapi diterapkan dalam tindakan nyata seperti
pengadaan alat peraga sehingga kedepan lulusan benar-benar menguasai teknologi
ini.
Sebelumnya,
Min Hian juga menyampaikan apresiasi kepada pengajar di tujuh sekolah ini yang
bersedia hadir dan melakukan kerjasama. Disampaikan bahwa Honda tidak saja
memproduksi sepeda motor, tetapi juga mau berbagi (sharing) teknologi yang
diterapkan kepada konsumen.
Pada
kesempatan yang sama, ke tujuh perwakilan SMK tersebut mendapat pemaparan
tentang teknologi PGM FI yang lebih ramah lingkungan, lebih irit bahan bakar,
lebih bertenaga, lebih mudah perawatan dan lebih mudah menyalakan mesin.
Di
kesempatan ini Min Hian “Menghapus” kekhawatiran para guru yang muncul melalui
sesi tanya jawab, terkait keinginan pemerintah yang akan mengeluarkan regulasi
kepada produsen sepeda motor untuk mengeluarkan produk yang memakai sistem
injeksi. Jika regulasi diberlakukan, bagaimana konsumen yang sepeda motornya
masih memakai sistem pembakaran karburator.
Min
Hian mengemukakan bahwa regulasi pemerintah itu ditujukan hanya kepada produsen
sepeda
motor bukan konsumen. “Jangan takut, anda tetap bisa berkendara dengan sepeda
motor sistem karburator. Tapi bisa saja suatu saat nanti sistem karburator akan
anda tinggalkan seperti ketika sistem platina ke sistem CDI. Jadi tinggal hanya
waktu, seleksi alam, “ujar Min Hian setengah berkelakar.
Honda serius ya dlm menghadapi era Injeksi
ReplyDelete