Monday, December 12, 2011

Honda Injeksi Akan serbu Pasar Indonesia 2012


Tahun 2011 akan habis dalam hitungan minggu, tentunya segala rencana sudah dipersiapkan setiap produsen manufaktur maupun jasa untuk menyongsong tahun 2012. Yang tidak kalah menarik adalah melihat sepak terjang Astra Honda Motor (AHM) selaku pabrikan Honda Indonesia. Menyimak strategi Honda di 2012 menjadi menarik setelah bagaimana  keberhasilan manuver produsen berlogo sayap mengepak itu meninggalkan kompetitor terdekatnya dengan angka market share yang sangat jauh di akhir November lalu yakni 52,69 persen, dengan selisih 12.93 persen dari pesaing terdekatnya setelah Honda berhasil membukukan penjualan sebesar 3.994.127 unit, komulatif dari awal tahun. 

Di tahun 2012, produsen motor Honda di Tanah Air itu mengaku siap menggempur pasar motor Indonesia dengan  motor injeksi teranyarnya dengan selisih harga hanya 250 ribu rupiah saja dibanding type standardnya. Hal ini sejalan dengan deklarasi "Cinta Honda PGM FI, Cinta Indonesia" di akhir November, yakni berupa komitmen Honda untuk menghadirkan teknologi injeksi PGM FI pada semua jenis Honda paling lambat akhir tahun 2013.

" Untuk tahun depan type Honda yang dikeluarkan rencananya lebih difokuskan pada pengembangan teknologi injeksi PGM FI yang akan memanjakan pecinta Honda dengan keiritannya," ungkap Leo Wijaya, Marketing Manager CV. Indako Trading Co., main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara

Leo mengungkapkan bahwa rencana tersebut sesuai dengan niatan Honda yang bernafsu ingin membanjiri di setiap sudut jalanan Indonesia dengan motor berinjeksi. Niat tersebut sudah diaplikasikan lewat Honda Spacy Helm-In, Supra X125 Helm-In injeksi, dan beberapa model lainnya.

Sementara itu, mengenai pasar Honda di Indonesia semakin menggembirakan. Tampaknya keiritan bahan bakar yang menjadi kekuatan besar brand yang telah memimpin pasar lebih dari 40 tahun ini.
"November lalu Honda berhasil meraih kue pasar sekitar 60 persen, tentunya semua ini berkat dukungan dari pecinta Honda yang tetap menjadikan keiritan sebagai harga mati yang tidak dapat ditawar bagi setiap penggendara motor." Ungkap Leo Wijaya.

No comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung :