Jelang berlangsungnya ajang balap Asia Road Racing
Championship (ARRC) seri terakhir di Chang International Circuit, Buriram,
Thailand, 1-2 Desember 2018, para pebalap Astra Honda Racing Team (AHRT)
menyimpan asa besar. Setelah memastikan satu gelar juara di kelas Asia
Production (AP) 250, ada peluang untuk menambah gelar juara di kelas Supersport
(SS) 600.
Pertengahan Oktober 2018 lalu, Rheza Danica Ahrens
memastikan gelar juara kelas AP 250 saat melakoni balapan sengit di Sentul
International Circuit, Bogor, Jawa Barat. Kini, di seri terakhir, peluang
merengkuh gelar di kelas SS 600 terbuka untuk Andi Farid Izdihar (Andi Gilang).
Perbedaan jarak antara Andi dan pemimpin klasemen terpaut 37 poin dengan
menyisakan 50 poin maksimal yang diperebutkan.
”Saya sangat siap menghadapi putaran terakhir
di Thailand ini. Saya akan fokus mengerahkan kemampuan terbaik, apalagi peluang
menjadi juara di kelas Supersport 600 masih terbuka untuk saya. Mohon doa dan
dukungannya agar impian saya bisa terwujud menjadi juara kelas SS600 di ARRC
tahun ini,” ujar Andi.
Sapu Bersih AP250
Sementara itu, di kelas AP250, masih ada harapan
untuk AHRT menyapu gelar peringkat pertama hingga ketiga. Mario Suryo Aji dan
Awhin Sanjaya masih sangat besar harapannya untuk merebut peringkat akhir kedua
dan ketiga.
Mario saat ini menduduki peringkat ketiga pada
klasemen sementara, dan hanya terpaut 4 poin dari peringkat kedua yang diduduki
pebalap Thailand. Sedangkan Awhin membuntuti di peringkat keempat dan hanya
berjarak 9 poin dari pebalap yang sama. Masih ada 50 poin maksimal yang
diperebutkan.
”Seperti putaran sebelumnya, saya mencoba fokus dan
belajar sebanyak mungkin. Saya ingin menutup balap tahun ini dengan cerita yang
indah. Apalagi, Buriram salah satu sirkuit yang sudah saya kenal dengan baik,”
ujar Mario.
Awhin yang sempat meraih podium pertama pada race
kedua balapan di Sentul, Oktober lalu, mengaku masih mengingat betul rasa
gembira saat menapak podium pertama di ajang balap ARRC saat di Sentul lalu.
”Saya ingin merasakan kembali di putaran terakhir Thailand ini,” katanya.
Di lain hal, meski sudah menggenggam gelar juara
kelas AP250, Rheza justru tak mau mengendorkan semangat untuk meraih hasil baik.
”Sebaliknya, saya ingin menyempurnakan kemenangan dan akan berjuang sampai
batas kemampuan untuk memenangkan balap di Buriram ini,” ucap Rheza.
Pada seri terakhir ARRC 2018 ini, juara kelas AP250
tahun lalu, Gerry Salim, kembali merasakan ketatnya atmosfer balap bergengsi
Asia ini. Pebalap yang baru saja menyelesaikan musim di ajang CEV Moto3 Junior
World Championship ini akan turun di kelas SS600 menggantikan pebalap AHRT
lainnya, Irfan Ardiansyah yang mengalami patah tulang saat latihan persiapan.
”Setelah satu musim balap di Eropa, ini adalah
kesempatan pertama saya kembali merasakan atsmosfer balap Asia. Saya akan balap
di kelas supersport seperti dua tahun silam. Tentu saya perlu adaptasi kembali,
karena di Eropa saya menggunakan Moto3. Semoga saya bisa memberikan penampilan
terbaik,” ucap Gerry.
Sementara itu Leo Wijaya, Direktur PT Indako Trading
Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan bahwa kemungkinan
apa saja dapat terjadi di sirkuit, karenanya tidak menutup kemungkinan bagi
para pebalap AHRT meraih gelar yang diimpikan. Dengan kerja keras, tekad yang
kuat, dan pengalaman bertanding sepanjang seri ARRC, pihaknya optimis para
pebalap AHRT dapat meraih hasil terbaik.
Keseruan seri
terakhir ARRC ini bisa disaksikan di salah satu stasiun televisi swasta, Sabtu
dan Minggu (1-2 Desember), mulai pukul 13.00 WIB.
No comments:
Post a Comment