PT Astra
Honda Motor (AHM) kembali dipercaya Pemerintah melalui Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) untuk mengembangkan vokasi industri di SMK.
Peluncuran pertama kali di luar pulau Jawa ini dipusatkan di Sumatera Utara.
Peluncuran
Program Vokasi Industri di Provinsi Sumatera Utara dengan mengembangkan SMK
Pilot Project dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir
Effendi, dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi. Kegiatan ini
diselenggarakan di Kawasan Industri Medan (KIM) Tahap II, Kabupaten Deli
Serdang, Sumatera Utara (2/10).
Dalam program
pengembangan pendidikan vokasi bersama Kemenperin di pulau Sumatera ini, Honda
melakukan kerjasama dengan 6 SMK yang berada di wilayah provinsi Sumatera
Utara. Untuk mendukung program belajar mengajar di SMK Pilot Project, Honda
memberikan bantuan 6 unit sepeda motor, 6 set Special Tools, dan Materi Ajar
kepada 6 SMK binaan Honda ini. Pemberian bantuan tersebut secara simbolis
disampaikan oleh General Manager Human Resource Division AHM Lucas Prana
Sunarja kepada salah satu kepala sekolah SMK tersebut.
Dengan
kerjasama ini, Honda dan Kemenperin sudah memiliki 58 SMK Pilot Project
berbasis kompetensi teknologi sepeda motor yang tersebar di DKI Jakarta,
Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat
dan kini memasuki provinsi Sumatera Utara.
Ketua Program
Pendidikan Satu Hati Ahmad Muhibbuddin mengatakan upaya meningkatkan kualitas
SMK binaan Honda ini tidak hanya dalam bentuk bantuan untuk melengkapi
kebutuhan tempat praktik para siswa, namun secara komprehensif juga melakukan
penyelarasan kurikulum, penyediaan tempat praktik kerja industri (Prakerin)
siswa, dan pengukuran kualitas SMK melalui supervisi dan kontesitas. “ Kami
akan terus mendukung pemerintah menguatkan kompetensi generasi muda terutama di
bidang teknik sepeda motor Honda,” ujar Muhibbuddin.
Sementara itu
Leo Wijaya, Direktur Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah
Sumut mengungkapkan bahwa komitmen kuat mengembangkan pendidikan vokasi membawa Honda
kembali dipercaya Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
untuk mengembangkan vokasi industri di SMK khususnya di wilayah Sumut “ Dunia
industri membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas dan mumpuni, karenanya
program link and match dunia industri dan dunia pendidikan ini sangatlah
penting guna menghadirkan sumber daya manusia yang siap terjun ke dunia kerja
“, ujar Leo Wijaya.
173 SMK
Binaan Honda di Sumatera
Upaya serius
Honda untuk menjalankan program vokasi industri yang link & match antara
dunia pendidikan dan dunia industri telah dimulai sejak tahun 2011 dengan membina
2 SMK di Sumatera Barat.
Setelah berjalan
6 tahun kini SMK binaan Honda sudah mencapai 173 sekolah yang tersebar di
seluruh provinsi di Sumatera. Penyebaran tersebut mulai dari ujung pulau
Sumatera yaitu Aceh memiliki 18 SMK, Riau memiliki 24 SMK, Kepulauan Riau
memiliki 3 SMK, dan Sumatera Utara memiliki 48 SMK.
Untuk wilayah
Sumatera Utara sendiri, bentuk kerjasama antara Indako Trading Coy dengan SMK
dimulai secara terpadu pada tahun 2012 melalui program “Satu Hati Education
Program (SHEP)” yang mengacu pada 3 pilar yakni Hardware yang meliputi bantuan
berupa unit motor, engine blondong, special tools matic, special tools PGM FI, gerbang
Satu Hati, buku pedoman reperasi (BPR) Honda dan part catalog. Sementara itu Software
berkaitan dengan kurikulum Teknik Sepeda Motor (TSM) semester 1 s/d 6, bahan
ajar berupa ppt, animasi dan video, sedangkan
Brainware meliputi training guru, sertifikasi guru, seminar teknologi
Honda terkini pada Masa Orientasi Siswa (MOS), training modul ke
sekolah-sekolah, uji kompetensi siswa dan penempatan magang siswa di AHASS.
Sampai saat
ini , SMK binaan Honda di Sumut
berjumlah 48 SMK, dimana 6 diantaranya telah berhasil menjadi SMK TUK
(Tempat Uji Kompetensi). Indako Trading Coy sendiri telah memiliki 1.043
mekanik di 186 outlet bengkel resmi AHASS yang tersebar di Kabupaten Kota di
Sumut. Selain itu, guna mendukung Program Studi yang telah berubah nama menjadi
Teknik & Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Indako Trading Coy telah menunjuk 10
SMK untuk menjadikan Laboratorium prakteknya sebagai unit produksi layaknya
AHASS yang dapat menerima service sepeda motor di lingkungan sekolah.
Sementara itu
di Sumatera bagian tengah Honda memiliki 20 SMK di Sumatera Barat, Sumatera
Selatan 12 SMK, Jambi 18 SMK, dan Bengkulu ada 7 SMK. 23 SMK tersisa tersebar
di 2 Provinsi Sumatera, yaitu 20 SMK di Lampung dan 3 SMK di Bangka Belitung.
Dalam
mencapai SDM yang berkompetensi sesuai dengan tujuan dari program vokasi, Honda
melakukan pelatihan kepada para guru produktif agar bisa mendistribusikan
materi kepada para siswa yang sesuai dengan kebutuhan industri. Hingga kini,
Honda sudah memiliki 659 SMK binaan yang mengimplementasikan Kurikulum Teknik
Sepeda Motor (KTSM) Astra Honda yang tersebar di 30 Provinsi di Indonesia.
Dalam menjalankan program vokasi di SMK binaannya, Honda bekerjasama dengan
Main Dealer Sepeda Motor Honda yang tersebar di Indonesia.
"Kami
tidak hanya berhenti pada pemberian pelatihan kepada para guru. Ketika ada teknologi
baru yang dimiliki Honda, kami selalu melatih para guru yang merupakan ujung
tombak keberlangsungan program link & match ini,"
tutup Muhibbuddin yang juga menjabat Deputy Head of Corporate Communication
AHM.
No comments:
Post a Comment