Thursday, December 1, 2016

Kemenperin Tunjuk Honda Kembangkan Pilot Project SMK Berbasis Kompetensi


PT Astra Honda Motor (AHM) dipercaya pemerintah sebagai perusahaan yang mengemban tugas pengembangan Pilot Project SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. Kepercayaan ini diberikan agar perusahaan  berperan aktif dalam memperkuat pendidikan kejuruan dan vokasi di Tanah Air.

Pemberian kepercayaan kepada Honda ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Industri dan SMK yang disaksikan langsung oleh 7 Menteri di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta (29/11).  Kerjasama Pilot Project Pengembangan SMK Berbasis Kompetensi Link and Match dengan Industri merupakan rangkaian kegiatan yang digelar Kementerian Perindustrian Republik Indonesia untuk mengimplementasikan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2016 mengenai Revitalisasi SMK.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh jajaran menteri Kabinet Kerja Republik Indonesia, seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Selain itu, turut hadir Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir,  Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri,  dan Menteri Negara BUMN Rini M. Soemarno.

Perjanjian kerja sama antara Industri dan SMK dilakukan oleh Direktur HR, GA & IT AHM Markus Budiman sebagai perwakilan dari dunia industri, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian Mujiyono, Kepala Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Kementerian Pendidikan Sri Puji Lestari, dan 9 Kepala SMK yang akan menjadi Pilot Project.

Markus Budiman mengatakan Honda akan berupaya maksimal dalam menyukseskan program pilot project bersama pemerintah ini. Kepercayaan pemerintah terhadap komitmen tinggi Honda di dunia pendidikan bagi generasi muda telah dimulai Honda melalui implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Astra Honda yang digulirkan sejak tahun 2010. “Hingga saat ini, kami telah membina kerjasama dengan 609 SMK di seluruh Indonesia dengan mengimplementasikan KTSM Astra Honda. Kami akan melanjutkan upaya meningkatkan kompetensi teknik sepeda motor yang link and match dengan dunia industri,” ujar Markus.

Sementara itu Leo Wijaya, Direktur Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut mengungkapkan sangat berbangga atas kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada Honda sebagai perusahaan yang mengemban tugas pengembangan Pilot Project SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.” Tentunya kepercayaan pemerintah ini merupakan tugas mulia bagi Honda agar dapat terus berkontribusi menyiapkan tenaga terampil yang siap bekerja di dunia industri, “ujar Leo Wijaya.

Implementasi KTSM Astra Honda telah memasuki tahun ke-6 tahun dan kini sudah diimplementasikan di 609 SMK yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia. SMK binaan Honda tersebut antara lain berada di pulau Sumatera sebanyak 164 SMK, di pulau Jawa sebanyak 364 SMK, di pulau Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 26 SMK. Di Indonesia bagian timur, Honda juga memiliki SMK binaan di pulau Kalimantan sebanyak 33 SMK, di pulau Sulawesi sebanyak 19 SMK, dan di Papua sebanyak 3 SMK.

Selain mendapatkan sebuah Kurikulum dari Honda dan jaringan main dealernya, SMK KTSM Astra Honda juga mendapatkan sepeda motor Honda dan special tools untuk membantu praktek para siswa di laboratorium sekolah masing-masing. Honda juga memberikan bantuan materi ajar kepada seluruh SMK binaanya untuk membantu para guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah.


Sertifikasi Guru SMK

Kepedulian tinggi Honda pada kesuksesan proses pendidikan generasi muda di SMK diwujudkan pula dengan meningkatkan kompetensi para guru. Honda memberikan pelatihan, serta sertifikasi untuk para guru. Sebagai tolak ukur kompetensi para guru, Honda memiliki 3 level sertifikasi yang harus ditempuh oleh para guru, mulai dari Bronze, Silver, dan Gold.

Komitmen Honda tak hanya berhenti pada kurikulum untuk siswa dan sertifikasi untuk guru. Upaya terintegrasi pendidikan teknik sepeda motor untuk SMk juga diwujudkan dengan membentuk Tempat Uji Kompetensi (TUK) KTSM Astra Honda di beberapa SMK binaannya. Upaya ini bertujuan agar para lulusannya dapat memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Saat ini, jumlah SMK TUK yang dimiliki oleh Honda ada 37 TUK dan Honda terus mendorong para SMK Binaannya untuk menjadi SMK TUK.

Untuk mempersiapkan siswa KTSM Astra Honda berkarya di dunia industri, Honda juga memberikan fasilitas praktek kerja industri (prakerin) di Bengkel Resmi Astra Honda (AHASS) kepada para siswa-siswa binaan di seluruh SMK KTSM Astra Honda. Selain itu, Honda juga memberikan kesempatan kepada SMK binaannya untuk secara langsung mengenal lebih dekat proses produksi sepeda motor Honda di pabrik Honda.

Ilmu yang diterima para siswa dalam KTSM Astra Honda selalu dikalibrasi selaras dengan perkembangan teknologi terkini yang ada di dunia industri kendaraan roda dua. Salah satunya dengan mengikutsertakan para siswa dalam Kontes Ketrampilan Siswa yang setiap tahun diikuti oleh semua SMK KTSM Astra Honda di seluruh Indonesia.

Untuk mengembangkan Program SMK KTSM Astra Honda melalui proses monitoring dan evaluasi yang efektif, pada tahun ini Honda juga membangun sistem E-Database dan E-Learning khusus untuk sekolah binaannya. Sistem E-Database dan E-Learning  baru ini akan menjadi sarana informasi dan update teknologi baru Honda yang bisa dimanfaatkan oleh para Guru sebagai materi ajar kepada para siswa di masing-masing sekolahnya. Dengan E-Learning ini para guru dengan mudah memperoleh materi-materi dan update teknologi Honda terbaru dengan cara mengunduhnya.


"Kami berharap upaya terintegrasi yang kami jalankan secara konsisten ini dapat semakin mendukung upaya pemerintah menciptakan generasi muda yang cerdas dan siap bersaing di dunia industri," tutup Markus.

No comments:

Post a Comment

Jumlah Pengunjung :