PT Astra Honda
Motor (AHM) dipercaya pemerintah sebagai perusahaan yang mengemban tugas
pengembangan Pilot Project SMK Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan
Industri. Kepercayaan ini diberikan agar perusahaan berperan aktif
dalam memperkuat pendidikan kejuruan dan vokasi di Tanah Air.
Pemberian kepercayaan
kepada Honda ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara
Industri dan SMK yang disaksikan langsung oleh 7 Menteri di gedung Kementerian
Perindustrian, Jakarta (29/11). Kerjasama Pilot Project Pengembangan
SMK Berbasis Kompetensi Link and Match dengan Industri merupakan rangkaian
kegiatan yang digelar Kementerian Perindustrian Republik Indonesia untuk
mengimplementasikan Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2016 mengenai
Revitalisasi SMK.
Kegiatan ini dihadiri
langsung oleh jajaran menteri Kabinet Kerja Republik Indonesia, seperti Menteri
Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Selain itu, turut hadir
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi M. Nasir, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif
Dhakiri, dan Menteri Negara BUMN Rini M. Soemarno.
Perjanjian kerja sama
antara Industri dan SMK dilakukan oleh Direktur HR, GA & IT AHM
Markus Budiman sebagai perwakilan dari dunia industri, Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Industri Kementerian Perindustrian
Mujiyono, Kepala Sub Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan
Kerjasama Industri Kementerian Pendidikan Sri Puji Lestari, dan 9
Kepala SMK yang akan menjadi Pilot Project.
Markus Budiman
mengatakan Honda akan berupaya maksimal dalam menyukseskan program pilot
project bersama pemerintah ini. Kepercayaan pemerintah terhadap komitmen tinggi
Honda di dunia pendidikan bagi generasi muda telah dimulai Honda melalui
implementasi Kurikulum Teknik Sepeda Motor (KTSM) Astra Honda yang digulirkan
sejak tahun 2010. “Hingga saat ini, kami telah membina kerjasama dengan 609 SMK
di seluruh Indonesia dengan mengimplementasikan KTSM Astra Honda. Kami akan
melanjutkan upaya meningkatkan kompetensi teknik sepeda motor yang link and
match dengan dunia industri,” ujar Markus.
Sementara itu Leo
Wijaya, Direktur Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut
mengungkapkan sangat berbangga atas kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada
Honda sebagai perusahaan yang mengemban tugas pengembangan Pilot Project SMK
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.” Tentunya kepercayaan
pemerintah ini merupakan tugas mulia bagi Honda agar dapat terus berkontribusi
menyiapkan tenaga terampil yang siap bekerja di dunia industri, “ujar Leo
Wijaya.
Implementasi KTSM Astra
Honda telah memasuki tahun ke-6 tahun dan kini sudah diimplementasikan di 609
SMK yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia. SMK binaan Honda tersebut antara
lain berada di pulau Sumatera sebanyak 164 SMK, di pulau Jawa sebanyak 364
SMK, di pulau Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 26 SMK. Di Indonesia bagian
timur, Honda juga memiliki SMK binaan di pulau Kalimantan sebanyak 33 SMK, di
pulau Sulawesi sebanyak 19 SMK, dan di Papua sebanyak 3 SMK.
Selain mendapatkan
sebuah Kurikulum dari Honda dan jaringan main dealernya, SMK KTSM Astra Honda
juga mendapatkan sepeda motor Honda dan special tools untuk membantu praktek
para siswa di laboratorium sekolah masing-masing. Honda juga memberikan bantuan
materi ajar kepada seluruh SMK binaanya untuk membantu para guru dan siswa
dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Sertifikasi Guru SMK
Kepedulian tinggi Honda
pada kesuksesan proses pendidikan generasi muda di SMK diwujudkan pula dengan
meningkatkan kompetensi para guru. Honda memberikan pelatihan, serta
sertifikasi untuk para guru. Sebagai tolak ukur kompetensi para guru, Honda
memiliki 3 level sertifikasi yang harus ditempuh oleh para guru, mulai
dari Bronze, Silver, dan Gold.
Komitmen Honda tak hanya
berhenti pada kurikulum untuk siswa dan sertifikasi untuk guru. Upaya
terintegrasi pendidikan teknik sepeda motor untuk SMk juga diwujudkan dengan
membentuk Tempat Uji Kompetensi (TUK) KTSM Astra Honda di beberapa SMK
binaannya. Upaya ini bertujuan agar para lulusannya dapat memiliki kompetensi
yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Saat ini,
jumlah SMK TUK yang dimiliki oleh Honda ada 37 TUK dan Honda terus mendorong
para SMK Binaannya untuk menjadi SMK TUK.
Untuk mempersiapkan
siswa KTSM Astra Honda berkarya di dunia industri, Honda juga memberikan
fasilitas praktek kerja industri (prakerin) di Bengkel Resmi Astra Honda
(AHASS) kepada para siswa-siswa binaan di seluruh SMK KTSM Astra Honda. Selain
itu, Honda juga memberikan kesempatan kepada SMK binaannya untuk secara
langsung mengenal lebih dekat proses produksi sepeda motor Honda di pabrik
Honda.
Ilmu yang diterima para
siswa dalam KTSM Astra Honda selalu dikalibrasi selaras dengan perkembangan
teknologi terkini yang ada di dunia industri kendaraan roda dua. Salah satunya
dengan mengikutsertakan para siswa dalam Kontes Ketrampilan Siswa yang setiap
tahun diikuti oleh semua SMK KTSM Astra Honda di seluruh Indonesia.
Untuk mengembangkan
Program SMK KTSM Astra Honda melalui proses monitoring dan evaluasi yang
efektif, pada tahun ini Honda juga membangun sistem E-Database dan E-Learning
khusus untuk sekolah binaannya. Sistem E-Database dan
E-Learning baru ini akan menjadi sarana informasi dan update
teknologi baru Honda yang bisa dimanfaatkan oleh para Guru sebagai materi ajar
kepada para siswa di masing-masing sekolahnya. Dengan E-Learning ini para guru
dengan mudah memperoleh materi-materi dan update teknologi Honda terbaru dengan
cara mengunduhnya.
"Kami berharap upaya
terintegrasi yang kami jalankan secara konsisten ini dapat semakin mendukung
upaya pemerintah menciptakan generasi muda yang cerdas dan siap bersaing di
dunia industri," tutup Markus.
No comments:
Post a Comment