Wednesday, June 24, 2009
Dua unit Honda Blade siap diperebutkan pembalap
CV. Indako Trading Co., main dealer Honda di Sumatera Utara menunjukkan keseriusannya untuk menampung hobby anak muda di dunia balap. Dua unit Honda siap diperebutkan oleh pembalap pemula di dua kategori lomba yakni standard pemula 110 cc dan standard pemula 125 cc /Honda CS 1 One Make Race Honda. Pembalap yang berhasil mengambil poin tertinggi dari 5 seri One Make Race Honda berhak atas satu unit Honda Blade untuk masing – masing kategori. Balapan yang menjadi bagian dari Ten Mild Road Race ini direncanakan akan dimulai 27 Juli 2009 dan akan berlangsung di lima daerah yakni Binjai, Kisaran, Rantau Prapat, Kabanjahe dan P.Siantar.
Sukses Honda merajai kejuaraan Indoprix tampaknya menyemangati Honda di Sumatera Utara untuk menunjukkan kehandalannya di arena balapan. Pembalap Intrac Honda Racing Team, Rifi Fidia Nasution membuktikan dirinya menjadi yang terdepan dengan menggunakan Honda Blade meraih di salah satu kelas OMR Motorprix Region I Sumatra Putaran II beberapa waktu baru.
Honda Blade yang ditunggangi Rifi merupakan Honda terbaru yang diluncurkan di awal tahun 2009 lalu dengan mengusung mesin terbaru 110 cc. Honda Blade sendiri mendapat pengakuan sebagai terbaik di kelasnya sebagaimana dikupas Motor Plus pada edisi 512. Honda Blade lebih unggul dari segi performa, keiritan, desain dan daya kendali menurut kupasan Motor Plus
“Menghadapi 5 seri kejuaran ini, kami menyiapkan tim balap dengan mempersiapkan beberapa unit Honda Blade. Pilihan kepada Honda Blade lebih bertujuan menunjukkan performa mesin Honda Blade yang tinggi. “ ungkap Leo Wijaya, marketing manager CV. Indako Trading Co.
Soal settingan, mesin Honda Blade 110R punya mesin seri NF110. Untuk keperluan balap, diprediksi gampang diseting. Beda sama generasi sebelumnya, C-Series 97 cc (100 cc) yang diterapkan di Astrea Prima, Grand, Supra sampai Revo.
Akiang, mekanik spesialis balap nasional membuktikan dalam riset terbarunya bahwa Honda Blade memiliki beberapa kelebihan untuk pemakaian di balap. Batang baut tanam Blade lebih gede. Diameternya 6,20 mm, dengan diameter ulir 7 mm atau baut 11.
“Digeber kompresi 13,5 : 1, nggak ada gejala rembes atau bocor. Jadi saya kira sampai 14 : 1 masih kuat,” terang Akiang lagi. Kelebihan lain, posisi baut dengan liner juga masih jauh, sekitar 6 mm. “Jadi selain tekanan saat kompresi nggak terlalu kencang, kalaupun batang mau diubah lebih gede dengan baut 12 juga bisa dilakukan. Tapi dengan batang sekarang sih, rasanya nggak perlu diubah,” papar mekanik yang sukses bikin Gandi Santana melejit di IndoPrix seri Sentul.
Desain mangkuk penutup kepala silinder juga tampak lebih besar dibanding generasi Honda sebelumnya. “Jadi daya tampung oli yang mendinginkan head, kem dan lainnya yang ada di bagian depan lebih banyak. Otomatis, lebih dingin. “terang Akiang, yang juga menyiapkan Blade turun di arena balap.
Hal lain yang beda lagi adalah ukuran laher kruk-as. “Dulu, kruk as patah biasanya di posisi bearing yang batangnya kurang kokoh. Sekarang, laher sudah lebih gede. Jadi, efeknya kruk-as lebih kuat lagi,” yakin Akiang
“Tim balap Intrac Honda Racing akan membuktikan kehandalan Honda Blade di arena balap.” Optimis Min Hian, service manager CV. Indako Trading Co.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment