Yayasan
Astra Honda Motor (Yayasan AHM) melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove rambai
di Kawasan Stasiun Riset Bekantan - Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala,
Kalimantan Selatan (8/12). Upaya perlindungan lingkungan ini diharapkan dapat
menjaga keberlangsungan hidup bekantan yang merupakan primata endemik Pulau
Borneo.
Penanaman
bibit mangrove rambai di Pulau Curiak ini melengkapi 750 pohon yang telah
ditanam sejak 2018 pada lahan seluas 3.050 meter persegi. Mangrove rambai yang
ditanam di Pulau Curiak penting bagi habitat bekantan di mana pucuk daunnya
menjadi sumber pakan utama bagi hewan yang terancam punah ini. Selain itu,
penanaman mangrove rambai ini juga dapat berkontribusi menyerap karbon dan
memperbaiki ekosistem lahan basah dalam mendukung kehidupan satwa dan kehidupan
manusia secara berkelanjutan.
Selain
menanam pohon mangrove rambai, Yayasan AHM juga membangun titian jalan sepanjang
25 meter dan 1 buah tempat singgah yang akan digunakan sebagai sarana edukasi
dan pengembangan Stasiun Riset Bekantan bekerjasama dengan Yayasan Sahabat
Bekantan Indonesia.
Ketua
Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan penanaman mangrove merupakan rangkaian
program Bumi Satu Hati yang meliputi reboisasi dan konservasi keanekaragaman
hayati dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan penurunan Gas Rumah
Kaca. Beragam program pelestarian lingkungan secara konsisten dilaksanakan
dengan melibatkan berbagai stakeholder hingga masyarakat maupun para pecinta
lingkungan.
Sementara
itu Gunarko Hartoyo, Corporate Communication and Sales Manager PT Indako
Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan, dengan
semangat Satu Hati sangat mendukung upaya Yayasan AHM melestarikan Habitat
Bekantan. Menurutnya kegiatan ini merupakan bentuk semangat Sinergi Bagi Negeri
dalam berkolaborasi menjaga keberlangsungan alam untuk generasi penerus bangsa.
Honda juga tentunya berharap pohon – pohon yang sudah ditanam ini dapat
memberikan dampak positif terhadap kelestarian dan keseimbangan alam, khususnya
untuk habitat bekantan.
Puluhan
Ribu Mangrove
Sejak
tahun 2015, Yayasan AHM dan PT Astra Honda Motor telah menanam sekitar 23.550
pohon dari berbagai jenis mangrove yang tersebar di berbagai wilayah. Puluhan
ribu pohon yang ditanam tersebut diharapkan dapat berkontribusi menyerap karbon
sehingga memberikan udara bersih bagi seluruh makhluk hidup.
Selain
berdampak pada pelestarian lingkungan, buah dari pohon mangrove dari
jenis Sonneratia alba, Sonneratia
Caseolaris dan Bruguera Gymnorrhiza pun dapat dimanfaatkan
untuk menjadi kreasi panganan lokal sebagai salah satu pendapatan masyarakat
seperti dodol, keripik dan sirup. Selain itu, keberadaan mangrove mampu
meningkatkan penghasilan masyarakat di sektor pariwisata dan menambah
pendapatan nelayan di sekitar kawasan hutan mangrove tersebut.
Dalam
berbagai program yang dilaksanakan, Yayasan AHM berupaya berkolaborasi dengan
berbagai lapisan masyarakat untuk memberikan inspirasi kepada masyarakat. Pada
tahun ini, Yayasan AHM telah mengajak sekitar 230 orang relawan dari puluhan
komunitas pecinta lingkungan seperti Ecovillage Sarabar, Sahabat Mangrove
Ranger, Sahabat Bekantan dari berbagai provinsi Jawa Barat, Provinsi Bali
hingga Provinsi Kalimatan Selatan.
Program
Konservasi Hutan Mangrove ini Yayasan AHM juga turut didukung Astra Motor Bali,
PT Trio Motor sebagai Main Dealer Honda Wilayah Kalimatan Selatan dan Kalimatan
Tengah serta PT Hitachi Astemo Bekasi Manufacturing, PT Musashi Auto Parts
Indonesia, PT Suryaraya Rubberindo Industries, dan PT Yutaka Manufacturing
Indonesia, Sahabat Mangrove Ranger dan Masyarakat Adat Desa Tengkulung.
Sepanjang
2022, Yayasan AHM telah melaksanakan berbagai program kegiatan pelestarian
lingkungan melalui penanaman 4.000 pohon mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura)
Ngurah Rai, Bali (1/9) dan 1.000 pohon di wilayah Paljaya Desa Segarajaya,
Bekasi, Jawa Barat (28/10).
Melengkapi
komitmen pada pelestarian lingkungan, Yayasan AHM juga melaksanakan Beach Buddy
Challenge (BBC) dengan Semangat Kurangi Plastik (SEMANGKUP) yang berhasil
mengumpulkan 939 kilogram sampah non organik termasuk 382,7 kilogram sampah
plastik, logam hingga kertas di Segara Jaya, Bekasi, Jawa Barat (28/10).
No comments:
Post a Comment