Berbicara tentang perawatan motor pada dasarnya sama saja, baik untuk tipe sport, cub, bebek maupun matik. Dimana setiap masing-masing tipe tersebut pastinya membutuhkan perawatan rutin agar kinerja dan performanya tetap terjaga.
Seperti halnya
motor matik, meski diminati banyak kalangan,
ternyata masih banyak penggunanya yang masih awam dan sering mengabaikan
bagian yang perlu mendapatkan perhatian khusus selain bagian mesin, yaitu Continuously Variable Transmission atau
CVT. Dimana bagian ini adalah sistem transmisi daya dari mesin menuju ban
belakang menggunakan sabuk atau belt yang menghubungkan antara pulley primer
dengan pulley skunder.
Erwin
Chandra, Senior Instructor Technical
Service di perusahaan PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah
Sumut mengungkapkan bahwa penggunaan yang mudah dan desainnya yang ciamik,
seperti Honda PCX, Honda ADV150, Honda Vario, Honda Scoopy, Honda BeAT, dan
Honda Genio menjadikan motor matik armada yang paling digemari masyarakat saat
ini. Namun penggunaan motor matik juga
seharusnya dibarengi dengan pengetahuan tentang perawatan berbagai komponen
penting, salah satunya CVT yang menjadikan performa motor tetap optimal.
Mengingat
pentingnya untuk tidak mengabaikan
peranti ini, maka Honda ingin berbagi informasi apa saja yangperlu diperhatikan
agar CVT tetap bekerja secara optimal.
V-belt
V-belt merupakan komponen penting dalam bagian CVT yang
menghubungkan puli primer (penggerak) dengan puli sekunder (yang digerakkan).
Berdasar buku pedoman pemilik, kondisi V-Belt harus diperiksa secara berkala
setiap 8.000 km dan umum nya usia pemakaian V-belt sampai dengan 24.000 km.
Dengan melakukan pemeriksaan rutin, kondisi V-belt dapat
terkontrol dengan baik, sehingga tanda-tanda awal kerusakan seperti retak-retak
dan aus pun dapat diketahui lebih dini.
Roller Weight
Kondisi komponen ini juga bisa dipengaruhi oleh kondisi v-belt.
Jika v-belt bermasalah, bisa memengaruhi ketahanan dan kinerja roller. Kondisi
roller yang rusak atau peang bisa diakibatkan dari v-belt yang bermasalah atau
akibat usia pakai roller itu sendiri.
Gejala yang bisa terjadi jika roller rusak adalah terdengar bunyi
atau suara yang berisik di dalam CVT bagian depan. Kerusakan satu roller harus
diganti dengan satu set roller, namun harus diketahui bahwa ukuran roller tiap
sepeda motor berbeda-beda sehingga harus dipastikan set roller pengganti
memiliki spesifikasi yang sesuai tipe motor masing-masing.
Kampas Kopling
Yang perlu diperhatikan dari komponen ini adalah ketebalannya.
Biasanya saat ketebalan kampas kopling sudah berada di bawa batas, tarikan
motor akan sangat berkurang. Saat gas dibuka, raungan mesin terdengar keras
tapi motor tak ada larinya Jika kondisi ini dibiarkan dalam waktu lama, bisa
merusak komponen CVT lainnya seperti mangkok kopling.
“ Agar kinerja CVT tetap optimal dan masa pakai lebih awet, maka
baiknya melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan performa sepeda
motor anda selalu prima dengan perawatan dan perbaikan ke bengkel resmi Honda.
Atau konsultasikan setiap permasalahan yang terjadi ke mekanik Honda berpengalaman
di bengkel resmi Astra Honda Authorized Service
Station (AHASS) terdekat, “ ujar Erwin Chandra.
No comments:
Post a Comment