Monday, September 6, 2010
Honda Megapro Club Prihatin Pengungsi Gunung Sinabung
Produsen mana yang tidak berbangga hati jika komunitas produknya solid dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Kehadiran Honda Mega Pro Club( HMPC ) chapter Medan yang memberikan bantuan kepada pengungsi letusan Gunung Sinabung tentunya dapat menjadi kebanggaan tersendiri bagi Honda. Club Honda yang dibangun oleh pengendara Honda Megapro dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda kembali menunjukkan bagaimana seharusnya sebuah club motor yang sebenarnya dibangun atas rasa kesetiakawanan, memberikan kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat terutama menyikapi musibah yang menimpa saudara-saudara kita akibat letusan Gunung Sinabung.
Menyikapi kondisi letusan Gunung Sinabung yang semakin meningkat aktivitasnya, tepatnya Minggu pagi, 5 September 2010, HMPC bekerjasama dengan CV. Indako Trading Co. selaku main dealer Honda di Sumatera Utara mengirimkan bantuan ke pengungsi letusan Gunung Sinabung. Semangat dan motivasi anggota HMPC yang kuat menjadi kekuatan bagi mereka untuk menantang kondisi berat meningkatnya semburan abu vulkanik untuk menyerahkan bantuan.
Arie, Ketua HMPC mengungkapkan bantuan yang mereka sampaikan tersebut merupakan hasil penggalangan dana dari anggota dan hasil bantuan dari dermawan yang memberikan kepercayaan kepada tim HMPC serta bantuan CV. Indako Trading Co.
“Bantuan yang kami berikan sebagian besar merupakan bantuan langsung Honda berupa 1000 set sarung dan handuk. Bantuan lainnya merupakan hasil penggalangan dana dari anggota ataupun yang kami dapatkan dengan menjalankan kotak amal ke tempat–tempat keramaian.” Ungkap Arie bersemangat.
Banyaknya Posko bantuan sempat membuat rombongan berhenti dibeberapa titik untuk memilih posko yang dianggap tepat, dan akhirnya bantuan diserahkan di Posko Pengungsi Jambur Tanjung Simbelang, Desa Simbelang, Tanah Karo yang letaknya tidak jauh dari Kaki Gunung Sinabung yang diterima langsung oleh Ketua Posko Pengungsi Juri Ginting.
Beliau mengatakan sangat berterima kasih kepada Honda dan Club Sepeda Motornya karena selama ini posko tersebut sangat minim menerima bantuan, pemberian selimut ini sangat berguna sekali karena pada malam hari udara disini sangat dingin karena kondisi jambur tidak memiliki dinding.
Sementara itu, Leo Wijaya, Marketing Manager CV. Indako Trading Co mengungkapkan bantuan ini merupakan bantuan kedua dari Indako group dalam menyikapi kondisi terakhir aktivitas letusan Gunung Sinabung yang semakin meningkat. Pihaknya berharap pilihan bantuan yang diberikan dapat didayagunakan, hal mana sarung dapat digunakan sebagai alas tidur, selimut ataupun bahan pakaian tergantung kebutuhan pengungsi. Demikian juga handuk kecil dapat didayagunakan untuk mandi, pembersih ataupun masker darurat jika diperlukan.
“Anggota Honda Megapro Club sebagaimana halnya Club Honda lainnya menjadi kebanggaan kami dalam berkontribusi di kehidupan sosial kemasyarakatan. Selain terjun langsung mengumpulkan dana membawa kotak dana, bro Arie selaku ketua HMPC dengan tekad yang kuat menginap di tempat pengungsian untuk mengetahui kebutuhan pengungsi. Bro Arie sempat menangis saat melihat betapa pahitnya kondisi pengungsi di malam hari terutama lansia dan anak–anak yang menggigil kedinginan, bertolak belakang dengan kondisi mereka yang seolah olah tampak nyaman di siang hari “, ungkap Gunarko Hartoyo, Promotion Manager CV. Indako Trading Co.
Bahkan Bro Arie memastikan kondisi Gunung Sinabung belum sepenuhnya aman walaupun pengungsi sempat diperkenankan pulang Hari Kamis lalu karena dia sempat menerobos lebih dekat dengan Gunung Sinabung untuk mengabadikan kondisi gunung tersebut dari jarak lebih dekat dan terpaksa melarikan Hondanya sekencang mungkin saat melihat abu vulkanik semakin membesar serta menyebar, ternyata dugaan Arie benar, Jumat pagi letusan kembali terjadi. Bantuan yang diberikan juga dipersiapkan berdasarkan pantauan awal tersebut termasuk penentuan titik pengungsian.
Turut dalam rombongan HMPC Medan tersebut, Club Sepeda Motor dari Pekanbaru
yaitu Asosiasi Club & Community Motor Pekan Baru dengan mengendarai motornya dari Pekanbaru langsung dikoordinir Ketuanya, Bro Pius yang memberikan bantuan yang sama, berupa selimut. Hal yang cukup mengharukan ketika Bro Pius harus buru-buru kembali ke Pekanbaru dikarenakan orang tuanya meninggal dunia di hari yang sama, namun perjuangannya tidaklah sia-sia, karena orang tua tentunya sangat berbangga dengan anak yang memiliki kepedulian untuk membantu sesama.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment