Kendaraan roda dua telah menjadi kendaraan alternatif paling favorit untuk digunakan saat berpergian, dimana banyak destinasi menarik yang bisa dieksplor bersama orang terdekat. Namun sayangnya, kesadaran untuk mengutamakan keamanan saat berkendara, terutama dengan berboncengan masih sering diabaikan.
Meski terkesan sepele, namun sebagai
boncengers motor ternyata tidak boleh sembarangan dan punya aturan main
tersendiri yang bertujuan agar pengendara dapat tetap berkonsentrasi dan lebih
mudah mengendalikan motor dengan aman dan nyaman saat di jalan.
Sofiyan Hazri, Instruktur Safety
Riding PT Indako Trading Coy selaku main
dealer Honda di wilayah Sumatera Utara mengungkapkan, pengendara motor baik
yang duduk di depan maupun yang di belakang memiliki resiko yang sama jika
terjadi kecelakaan. Namun dalam hal ini, Honda ingin memberikan beberapa tips
bagi boncenger yang diharapkan dapat membantu untuk mencegah potensi bahaya
seperti terjadinya kecelakaan saat naik motor.
Pertama, mengingat pada sepeda motor
cenderung memiliki potensi duduk yang monoton, maka salah satu cara boncengers
untuk menikmati sebagai boncengers adalah mencari posisi duduk paling nyaman
agar tidak mudah capek dan lelah. Dengan posisi yang benar, maka sepeda motor
lebih stabil dan lebih mudah untuk dijalankan sehingga akan mendukung
keselamatan, adapun posisi yang dimaksud yaitu Posisi tangan boncengers memeluk
ringan pengendara, lutut boncengers mengapit ringan pinggul pengendara agar
senyawa antara sepeda motor dan pengendaranya, serta posisi kaki boncengers
berada di tengah pijakan kaki.
Kedua, pengendara motor dan boncengers
diwajibkan menggunakan helm sesuai standard. Selain itu keduanya juga perlu
memakai celana panjang dan juga sepatu, apalagi jika melakukan perjalanan jauh.
Karena semua perlengkapan ini tidak hanya berfungsi melindungi bagian tubuh
dari potensi bahaya, namun juga mendukung penampilan pengendara menjadi keren
dan stylish.
Ketiga, baik pengendara maupun
boncengers akan lebih baik jika berhenti untuk beristirahat jika merasa capek
dan ngantuk, karena Jika sampai tertidur di atas sepeda motor akan sangat
berbahaya jika sampai terjatuh. Karennya Jika ngantuk menyerang, segera
sampaikan pada si pengendara mencari tempat untuk beristirahat sejenak.
Keempat, pergerakan pembonceng tidak
boleh berlawanan dan harus megikuti arah akselerasi dengan pengendara, dimana
ketika motor berakselerasi belok ke kanan, maka tubuh pembonceng juga harus
condong ke kanan. Selain itu, boncengers jangan bergerak tiba-tiba, harus
dilakukan secara halus agar tidak mengganggu kendali pengendara.
Kelima, untuk pembonceng wanita tidak
disarankan posisi menyamping, khususnya untuk yang mengenakan rok, tentunya
akan lebih baik jika membawa celana panjang. Sedangkan keenam, sebagai
boncengers, sebaiknya juga
memperingatkan pengendara untuk tetap mengontrol kecepatan sepeda motor di
batas kecepatan yang normal.
Sementara itu Sofiyan Hazri
menambahkan, saat berkendara dengan motor dibutuhkan sinergi yang baik antara
pengendara dengan boncengers. Dimana keduanya harus sama-sama memiliki
kesadaran dan kepedulian untuk selalu #cari_aman mengepankan keselamatan
berkendara. Dengan memahami tekniknya, maka berkendara dengan berboncengan
tidak hanya akan menyenangkan, namun juga aman dan nyaman.
No comments:
Post a Comment