Banyak cara menyampaikan pesan
kepada orang lain. Salah satunya melalui media buku yang berisi pesan dan
kajian tentang topik tertentu dengan cara pandang baru. UIN Sunan Ampel dan
Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) menerbitkan Buku Fiqih Lalu Lintas
untuk memperkuat legitimasi moral pesan berkendara aman dan nyaman di negeri
ini.
Peluncuran buku Fiqih Lalu
Lintas ini dilaksanakan di sela-sela acara #PestaCariaman 2.0 yang berlangsung
di Kampus UIN Sunan Ampel Surabaya pada Kamis (10/1). Hadir dalam acara ini
Ketua Jurusan Pemikiran Islam UINSA Muchammad Helmi Umam, S.Ag, M.Hum , Wakil Ketua Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin, dan
Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Jatim, AKBP Eko Hengky
Prayitno. Pada acara kampanye safety
riding ini diumumkan juga pemenang Vlog dan Photo Competition tentang Safety
Riding yang diikuti oleh 43 vlogger dan 30 fotografer dari 24 kota. Acara ini
juga dimeriahkan oleh Komika atau standup komedian Dodit Mulyanto.
Wakil Ketua Yayasan AHM Ahmad
Muhibbuddin mengatakan penyampaian pesan keselamatan berkendara melalui telaah akademis menggunakan
perspektif nilai-nilai relegius baru pertama kali dilakukan. Terobosan ini
diharapkan dapat menjadi modal baru bagi para penggiat safety riding untuk
terus mengingatkan para pengguna jalan akan pentingnya berkendara aman dan
berkontriusi menciptakan kenyamanan di jalan.
“Buku Fiqih Lalu Lintas ini
menggambarkan bahwa safety riding bukan hanya masalah keduniaan semata. Ini
bukan sekedar skill berkendara atau kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas,
tapi ada perintah agama di sana. Kami mengapresiasi karya akademisi UIN Sunan
Ampel ini sebagai kontribusi nyata dalam memperkuat upaya bersama membangun
kesadaran berkendara yang aman dan nyaman,” ujar Muhibbuddin.
Muhammad Lathoif Ghozali, salah
satu Tim Penyusun Fiqih Lalu Lintas mengungkapkan Fiqih sebagai sebuah disiplin
ilmu dalam agama Islam memberikan produk aturan dengan pejelasan teknis yang
secara persuasif menuntut ditaati oleh seorang muslim. Fiqih Lalu Lintas ini
bertujuan untuk melindungi dan memperbaiki kualitas kehidupan muslim saat
menggunakan jalan raya dengan merujuk pada peraturan yang berlaku dari
nilai-nilai sakral dalam ajaran Islam yang bersumber pada Alquran, Hadis, dan
maslahah mursalah.
“Maslahah mursalah ini adalah
prinsip kebaikan yang diserahkan kepada manusia mau mengambil atau tidak
mengambilnya. Misalnya memiliki SIM, memakai helm, mematuhi rambu lalu lintas.
Ini ijtihad kami dalam memberikan legitimasi teologis untuk membangun kesadaran
bersama dalam berkendara di negeri ini,” ujar Lathoif.
Dia memaparkan buku ini terbagi
dalam dua bagian utama. Pertama, tuntunan Islam dalam Berkendara yang
menjelaskan perintah taat aturan lalu lintas, kewajiban menggunaan atribut
safety riding, larangan melanggar aturan lalu lintas, kejahatan berkendara.
Bagian Kedua tentang Meraih Surga dari Balik Kemudi yang menyuguhkan paparan
tentang adab berkendara, doa-doa selama perjalanan, nasionalisme jalanan dan
tadarus jalanan. Buku ini semakin atraktif dan mudah dibaca karena dilengkapi
dengan beberapa seruan berkendara aman yang dikemas dalam karikatur dan
slogan-slogan dengan kalimat-kalimat menarik.
Sementara itu Leo Wijaya,
Direktur PT Indako Trading Coy selaku main dealer Honda di wilayah Sumut
mengungkapkan bahwa banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan
kesadaran kepada masyarakat dari berbagai kalangan terkait pentingnya
mengutamakan keselamatan saat berkendara, salah satunya seperti yang dilakukan UIN Sunan Ampel dan Yayasan Yayasan AHM yang menerbitkan Buku Fiqih Lalu
Lintas guna memperkuat pesan
cari_aman Honda kepada masyarakat khususnya para pengendara motor.
No comments:
Post a Comment